REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuannya. Hal itu bertujuan agar perbankan bisa menurunkan suku bunga kreditnya sampai satu digit sehingga pertumbuhan kredit bisa meningkat.
Menanggapi hal itu Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengaku, sebenarnya bunga kredit segmen komersial dan korporasi Bank Mandiri sudah di bawah 10 persen. "Jadi tinggal beberapa segmen yang suku bunganya belum diturunkan. Ke depan kita akan turunkan suku bunga kredit SME (Small Medium Enterprise), kita turunkannya secara bertahap sampai akhir tahun," jelas pria yang akrab disapa Tiko ini kepada wartawan di Jakarta, Rabu (27/9).
Direktur Wholesale Bank Mandiri Royke Tumilaar menambahkan, ruang untuk menurunkan suku bunga kredit memang tetap ada. Hanya saja, perseroan masih akan melihat kondisi ke depan.
"Sekarang kita juga usahakan turunin suku bunga deposito," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu, (27/9). Ia pun menambahkan, saat ini suku bunga kredit Bank Mandiri segmen korporasi rata-rata sudah sembilan persen.
"Trennya suku bunga sudah kita turunkan terus sampai 100 lebih basis poin. Maka rata-rata malah di bawah sembilan persen," kata Royke. Menurutnya, suku bunga kredit segmen korporasi lebih mudah disesuaikan karena nasabahnya secara risiko lebih rendah.
Bahkan, Royke menyatakan, rasio kredit bermasalah (NPL) Bank Mandiri untuk segmen korporasi masih sangat terjaga. "NPL korporasi rendah, less than satu persen atau nol koma gitu," tambahnya.
Saat ini suku bunga acuan BI yakni BI 7 day Reverse Repo Rate sebesar 4,25 persen. Sebelumnya 4,50 persen.