Rabu 27 Sep 2017 18:12 WIB

Peneliti 14 Negara Bahas Pengendalian Hama Wereng

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Fernan Rahadi
Babinsa menampu dan Babinsa Karang Duren dampingi petani kendalikan hama wereng yang mengancam tanaman padi petani.
Foto: dok. Kodim Jember
Babinsa menampu dan Babinsa Karang Duren dampingi petani kendalikan hama wereng yang mengancam tanaman padi petani.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 50 peneliti bidang pertanian dari 14 negara anggota Asia Food and Agriculture Cooperative Initiative (AFACI) berkumpul di Yogyakarta untuk membahas pengendalian hama wereng pada tanaman secara terpadu.

"Kami akan mendiskusikan tentang pengelolaan hama penyakit secara terpadu terutama pada padi," kata Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Prama Yufdy di sela acara AFACI Program Workshop on food Corps di Yogyakarta, Rabu (27/9).

Sebanyak 50 peserta dari 14 negara yang hadir antara lain dari Korea, Bangladesh, Bhutan, Kamboja, Mongolia, Myanmar, Nepal, Srilanka, serta Vietnam. Menurut Prama, pada dasarnya seluruh negara anggota AFACI memiliki kondisi serangan hama wereng yang sama pada tanaman. Hanya saja, masing-masing negara memiliki cara yang berbeda untuk menanganinya.

Oleh sebab itu, menurut dia, diharapkan kegiatan itu menjadi ajang bertukar informasi epidemiologi wereng dan virus-virus padi yang ditularkannya, sehingga dapat dikembangkan strategi pengendalian dan pencegahan meluasnya serangan virus kerdil.

Kegiatan yang dilakukan antara lain meliputi pengamatan perkembangan wereng coklat dan virus kerdil di daerah endemis sehingga diperoleh informasi tingkat serangan dan populasinya, serta memberikan bimbingan pengetahuan tentang hama.

Selain mendiskusikan soal hama wereng sekaligus bagaimana pengendaliannya, menurut Prama, pertemuan itu juga akan mendiskusikan peningkatan stabilitas industri dan produksi kentang di kawasan Asia melalui dukungan teknologi terhadap produksi benih kentang yang sehat dan berkualitas.

"Dipilih kentang karena komoditas yang sama-sama dibudidayakan oleh negara-negara lain anggota AFACI. Kentang juga bermanfaat sebagai sumber karbohidrat alternatif selain beras," kata dia.

Selama pelaksanaan AFACI program Workshop on Food Crops tersebut, kata dia, juga akan dilakukan kunjungan lapangan dengan melihat teknologi integrasi Mina Padi dan Ikan dengan sistem Jajar Legowo di Pakem, Kabupaten Sleman.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement