Rabu 27 Sep 2017 19:08 WIB

Wanita Saudi Terharu Sekarang Sudah Diperbolehkan Menyetir

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Para wanita Arab Saudi (ilustrasi)
Foto: clickrally.com
Para wanita Arab Saudi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Aktivis perempuan Arab Saudi Manal Al Sharif mengaku sangat terharu dengan keputusan pemerintah negaranya untuk mencabut larangan mengemudi bagi Kaum Hawa. Ia mengatakan, selama 27 tahun hal itu menjadi sesuatu yang sangat dinanti.

Pada 2011, Manal juga sempat ditangkap setelah beredarnya video saat ia mengendarai mobil. Selama ini, ia merasa adanya aturan yang melarang peremuan mengemudi mobil di Arab Saudi telah merenggut hak-hak seseorang, bahkan bagi dirinya hal itu dianggap menjadi sebuah bencana.

Dengan aturan tersebut, Manal semakin merasa dirinya dan perempuan lainnya semakin rentan menjadi sasaran pelecehan. Bagi dirinya, ia juga terbebani dengan ketidaksetaraan perlakuan gender, yang harus membuat ia kehilangan hak asuk anak.

Sejak itu, ia merasa tidak dapat lagi berada di Arab Saudi. Manal kemudian memutuskan pindah ke Australia dan hidup di sana hingga saat ini. "Saya benar-benar terharu, selama 27 tahun banyak perempuan yang memperjuangkan hal ini, bahkan hingga saya harus merasakan dinginnya penjara. Ini benar-benar sesuatu yang membahagiakan," ujar Manal dilansir BBC, Rabu (27/9).

Banyak perempuan yang menyambut baik keputusan yang dikeluarkan oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Azis. Mereka semua nantinya dapat mengajukan surat izin mengemudi pada tahun depan.

Arab Saudi selama ini menjadi satu-satunya negara di dunia yang melarang wanita untuk mengemudi. Banyak pihak dari seluruh dunia yang telah menentang aturan tersebut.

Karena itu, langkah Pemerintah Arab Saudi kali ini juga mendapat apresiasi dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia mengatakan, keputusan untuk mencabut larangan mengemudi bagi perempuan di negara itu adalah sebuah langkah maju untuk memenuhi hak-hak Kaum Hawa.

"Ini langkah positif untuk memperomosikan hak dan peluang para perempuan di Arab Saudi dan kami akan terus memberikan dukungan, termasuk upaya memperkuat perekonomian melalui reformasi dan implementasi Saudi Vision 2030," jelas juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement