REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Wakaf Indonesia (BWI) bersama Dompet Dhuafa (DD) meluncurkan Rumah Sakit (RS) Mata berbasis wakaf produktif di Serang, Banten. RS Mata ini diharapkan membawa dampak positif terhadap perkembangan wakaf di Indonesia.
Wakil Ketua Badan Pelaksana BWI Syibli Syarjaya menjelaskan, jumlah fasilitas kesehatan di Indonesia dinilai masih kurang. Rasio antara tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk masih belum ideal, satu tempat tidur berbanding 1.000 penduduk. Kondisi ini mendorong BWI untuk mendirikan rumah sakit.
Sebidang tanah seluas 2.348 meter persegi di Jalan Raya Taktakan, Kota Serang, Banten, diwakafkan oleh wakif Ibu Hj Ifa Fatimah kepada BWI. Selaku nazhir, di atas tanah wakaf BWI dibangun rumah sakit guna meningkatkan akses masyarakat Serang atas fasilitas kesehatan. Rumah sakit wakaf ini merupakan rumah sakit khusus mata.
BWI ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa wakaf bukan hanya untuk masjid, madrasah, dan pekuburan, tetapi juga bisa untuk rumah sakit. ''Kami pun ingin agar wakaf juga mempunyai peran mendekatkan masyarakat melalui fasilitas dan layanan kesehatan,'' kata Syibli melalui keterangan tertulis kepada Republika,co.id, Rabu (27/9).
Dalam perkembangannya, BWI menggandeng Yayasan Dompet Dhuafa dalam pendirian dan pengelolaan rumah sakit mata tersebut. RS Mata ini rencananya akan diluncurkan kepada publik pada Kamis (28/9).
Selain akan dihadiri pengurus BWI pusat, Serang, dan Banten, dan DD sebagai pemilik hajat, panitia peluncuran juga mengundang keluarga wakif, wali kota Serang, Direktorat Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Kanwil Kemenag Banten, Kantor Kemenag Serang, Dinas Kesehatan Serang, dan para pemangku kepentingan lainnya.
Adapu DD mempunyai cita-cita mewujudkan gerakan 1.000 tempat tidur rumah sakit untuk dhuafa dengan konsep wakaf produktif. Sebelum mengelola rumah sakit mata ini, DD sudah mengelola RS Rumah Sehat Terpadu di Bogor, Jawa Barat, dan Rumah Sakit AKA Medika, Lampung. Kedua rumah sakit tersebut juga didirikan dan dikelola berbasis wakaf dari masyarakat.
Syibli berharap rumah sakit yang akan segera beroperasi ini bukan hanya berdampak baik bagi masyarakat Banten, tapi juga berdampak positif bagi kemajuan wakaf Indonesia. ''Kami berharap masyarakat semakin bersemangat untuk berwakaf,'' jelas dia.
Rumah sakit ini juga diharapkan menjadi penyemangat para nazhir untuk semakin yakin mengembangkan wakaf produktif apapun bentuknya. Selain itu, wakaf bisa semakin berperan positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam berbagai bidang.