REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Serangan udara yang diluncurkan pasukan militer Amerika Serikat (AS) di Ibu Kota Kabul, Afghanistan dilaporkan menyebabkan warga sipil menjadi korban. Menurut keterangan, hal itu terjadi karena adanya kesalahan teknis pada rudal.
Pasukan militer AS bermaksud meluncurkan rudal untuk membantu tentara Afghanistan memerangi kelompok militan di sebuah bandara. Rudal dikerahkan, namun terjadi kesalahan teknis yang menyebabkan senjata itu justru menargetkan warga sipil.
"Tragisnya salah satu rudal AS mengalami kesalahan dan menyebabkan beberapa korban warga sipil tewas," ujar pernyataan dari tentara NATO di Afghanistan seperti dilansir BBC, Kamis (28/9).
Meski demikian, belum diketahui jumlah pasti warga sipil yang tewas amaupun terluka. Saat ini, penyelidikan akan dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut tentang serangan rudal dan kesalahan teknis yang terjadi.
Sebelumnya, kelompok militan yang meluncurkan serangan di bandara Kabul diyakin adalah Taliban. Mereka mengklaim melakukan itu untuk menargetkan pesawat yang membawa Menteri Pertahanan AS Jim Mattis saat mengunjungi kota tersebut.
Operasi AS melawan Taliban di Afghanistan sebenarnya secara resmi telah berakhir pada 2014. Namun, lebih dari 8.000 pasukan khusus Negeri Paman Sam yang tetap berada di sana untuk mendukung tentara negara itu.