Kamis 28 Sep 2017 10:24 WIB

Legislator Sebut Rekrutmen Guru di DKI Mendesak

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ratna Puspita
Guru mengajar di kelas. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Guru mengajar di kelas. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif menilai rekrutmen guru mendesak dilakukan. Banyaknya guru pensiun dan moratorium rekrutmen PNS menyebabkan jumlah guru di Ibu Kota dinilainya sudah tidak sebanding dengan kebutuhan yang ada.

"Ini sudah krisis menurut saya, lampu kuning," kata legislator dari Partai Gerindra ini di Jakarta, Kamis (28/9).

Syarif menyebut, kekurangan jumlah PNS DKI berawal dari moratorium yang dilakukan pemerintah pusat beberapa waktu lalu. Di sisi lain, PNS yang pensiun jumlahnya tak sedikit. Dia meminta Pemprov DKI terus proaktif mengajukan penambahan PNS ke Kemenpan-RB.

"Jangan capek untuk mengusulkan ke Menpan-RB setahun tiga kali lah, tidak kemudian Menpan bilang nggak bisa, dia nggak ngurus lagi," ujar dia.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Agus Suradika mengatakan Jakarta kekurangan 14 ribu guru pegawai negeri sipil (PNS). Dari 46 ribu tenaga pengajar yang dibutuhkan, Jakarta hanya memiliki 32 ribu guru PNS.

Kurangnya guru ini disebabkan banyak guru yang pensiun tetapi tidak terjadi penambahan. Sebab, masih moratorium atau penghentian sementara formasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement