Kamis 28 Sep 2017 13:31 WIB

Menpora Lepas Peserta Kirab Pemuda Zona II di Pulau Rote

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Endro Yuwanto
Menpora Imam Nahrawi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menpora Imam Nahrawi

REPUBLIKA.CO.ID,  ROTE NDAO -- Kirab Pemuda Nusantara 2017 zona II mengawali langkahnya dari Pulau Rote, melintasi Merauke dan berakhir di Blitar, Jawa Timur. Pulau Rote merupakan wilayah paling selatan Indonesia, yang berbatasan dengan Samudera Hindia.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengukuhkan pelepasan peserta Kirab Pemuda 2017 titik pangkal zona II di Pulau Rote pada Kamis (28/9). Setibanya di Bandara DC Saudale, Imam disambut dengan tarian dan lantunan musik khas gong dan tambur.

Mengenakan sarung tenun dan topi khas Pulau Rote bernama Ti'i Langga, beberapa warga dan pejabat setempat menyambut Imam beserta istri dan rombongan di bandara. Rombongan Menpora kemudian bergegas menuju Desa Sedeoen, Kecamatan Rote Barat, Kabupatem Rote Ndao. Kepulauan Rote dengan pulau terbesarnya Pulau Rote, beserta pulau-pulau kecil disekitarnya berstatus sebagai kabupaten dengan nama Kabupaten Rote Ndao.

Imam lalu menyerahkan plakat kepada peserta kirab sebagai pengukuhan pelepasan peserta Kirab Pemuda 2017. Imam mengatakan, Indonesia merupakan negara yang cantik nan hebat yang bisa menjunjung perbedaan di tengah keanekaragaman baik itu suku, ras, agama, dan budaya.

"Kita akan merangkai persatuan mulai dari Rote Ndao. Bahwa dari Rote, kita akan memulai perjalanan panjang untuk menyebarluaskan nilai-nilai positif sebagai bangsa, bahwa kita berbeda tapi tetap satu. Perbedaan ada, tapi tidak untuk diperselisihkan dan kita harus menjunjung tinggi kebhineka tunggal ikaan," kata Imam saat memberikan sambutan di acara pengukuhan Kirab Pemuda 2017 di Desa Sedeoen, Rote Ndao, Kamis (28/9).

Pria asal Bangkalan, Madura, ini mengatakan, program ini juga meneruskan nawacita Presiden Joko Widodo untuk menyapa dan menyentuh masyarakat hingga lapisan wilayah terluar Indonesia. Selain sebagai napak tilas kebhinekaan, program ini juga diharapkan bisa mendorong promosi pariwisata lokal dan memunculkan potensi daerah setempat. Karena, menurutnya, Pulau Rote memiliki keindahan yang luar biasa. Dari mulai hamparan pasir putih, ombak yang besar untuk arena surfing, dan potensi lainnya.

Imam selanjutnya meresmikan pengukuhan prasasti Kirab Pemuda Nusantara zona II di halaman samping lapangan sepak bola dengan permukaan pasir putih. Selepas acara, ia sempat melakukan dialog dengan warga setempat. Beberapa warga memberikan masukan terkait kondisi wilayah setempat kepada Imam. Salah seorang warga meminta dibuatkannya stadion sepakbola di Rote.

Bupati Rote Ndao Leonard Haning menyambut hangat peserta Kirab Pemuda 2017. Ia mengatakan, program kirab sebagai ide cemerlang Menpora merupakan bentuk kesadaran akan keanekaragaman yang ada di Indonesia. Ia berharap, melalui program ini bisa mempersatukan bangsa. "Kepada pemuda peserta kirab, inilah Rote Ndao. Dengan program ini kita harap bisa saling menghargai perbedaan dan juga mempromosikan Rote," kata Leonardo.

Salah satu peserta asal Papua Barat, Surianto Tuwing, mengatakan ia terpilih untuk mengikuti program Kirab Pemuda Nusantara ini dari Dispora Provinsi Papua. Ia mengaku antusias untuk menjelajahi 34 provinsi di Indonesia selama 80 hari lamanya.

Selain pengalaman, Surianto mengatakan ia ingin mempelajari keanekaragaman budaya Indonesia. Dari program ini, ia berharap rakyat Indonesia khususnya pemuda bisa bersatu dan menghargai berbagai perbedaan baik itu suku, ras, dan agama. "Saya ingin belajar dan mengetahui berbagai budaya Indonesia yang beraneka ragam. Karena selama ini saya hanya menonton melalui televisi, sekarang kita bisa melihat langsung," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement