REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyampaikan pemerintah akan mempercepat relokasi pengungsi dampak letusan Gunung Sinabung, Sumatera Utara. Hal ini disampaikan Puan usai rapat terbatas Antisipasi Peningkatan Aktivitas Gunung Agung dan Laporan Perkembangan Gunung Sinabung di Kantor Presiden, Jakarta.
Ia mengatakan, pemprov Sumut dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah tanah relokasi untuk para pengungsi Gunung Sinabung ini. "Dan pada kesempatan ini sudah terjadi komitmen berkaitan izin antara Pemprov Sumut dengan Kabupaten Karo dan juga kementerian KLH yang akan menyatakan bahwa segera secepat-cepatnya akan ada relokasi pengungsi yang masih belum mempunyai tanah relokasinya yang sebesar 480 Ha," jelas Puan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (28/9).
Puan menjelaskan, relokasi para pengungsi menjadi masalah utama akibat aktivitas Gunung Sinabung. Pada tahap pertama, yakni pada 2010, sebanyak 370 kepala keluarga telah mendapatkan relokasi dan juga hunian. "Kemudian sisanya di tahap dua sudah 80 persen yang kemudian proses selanjutnya sudah kita lakukan," tambah dia.
Sedangkan untuk tahap ketiga, pemerintah akan merelokasi 1.655 kepala keluarga ke daerah Siosar yang luasnya sekitar 480 Ha. "Tahap ketiga relokasi sisa dari semua pengungsi yang kurang lebih berjumlah 1.655 KK itu kemudian akan pemerintah relokasi ke daerah Siosar," ujar Puan.
Seperti diketahui, hingga saat ini Gunung Sinabung masih berstatus Awas atau level IV dan masih menyemburkan abu vulkanis. Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, Armen Putra mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan tidak mendekat apalagi beraktivitas di daerah yang telah ditetapkan sebagai zona merah. Sebab, erupsi masih terus terjadi hampir setiap hari.