Kamis 28 Sep 2017 17:47 WIB

Banyak Pengungsi Gunung Agung ke Lombok tidak Terdata

Rep: MUHAMMAD NURSYAMSYI/ Red: Winda Destiana Putri
Gunung Agung Bali
Foto: FLICKR
Gunung Agung Bali

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ahsanul Khalik mengatakan banyak pengungsi Gunung Agung, Bali yang datang ke Lombok, NTB, tidak terdata. Ahsanul mengatakan, para pengungsi seluruhnya berada di rumah keluarga masing-masing yang ada di Lombok.

"Masih banyak yang belum terpantau karena enggak melaporkan diri dan mereka semua berada di rumah keluarganya," ujar Ahsanul kepada Republika di Mataram, NTB, Kamis (28/9).

Berdasarkan data yang terhimpun sementara, Ahsanul menyebutkan, untuk di Kabupaten Lombok Barat, tercatat sebanyak 9 kepala keluarga (KK) dengan 32 jiwa yang tinggal sementara di Dusun Melase, Desa Batu Layar, Lombok Barat. Sedangkan di Kota Mataram yang terdata sebanyak 41 jiwa yang tersebar di Lingkungan Pondok Perasi, Kelurahan Bintaro, Mataram. Sementara untuk data pengungsi di Kabupaten Lombok Utara, tercatat sebanyak 21 KK dengan 68 jiwa.

"Data tersebut adalah pengungsi yang terdata, artinya banyak juga yang karena tidak melaporkan diri atau tidak terpantau secara khusus oleh anggota Tagana yang melakukan pencarian data di lapangan," lanjut Ahsanul.

Kendati begitu, kata Ahsanul, sudah ada kesepakatan dengan Dinas Sosial kabupaten/kota yang akan bekerja sama dengan kepala desa dan lurah setempat dalam hal pendataan. Dinas Sosial NTB sendiri telah menyiapkan sejumlah bantuan berupa paket makanan seperti beras, lauk pauk, dan sandang seperti selimut, sarung, dan pakaian.

sumber : Center
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement