Kamis 28 Sep 2017 18:58 WIB

Zulkifli: Dua Minggu, Kepala Daerah Ditangkap KPK, Kenapa ?

Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan orasi politik kebangsaan saat membuka kongres Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) se-Indonesia di Gedung AAC Dayan Dawod Unsyiah, Banda Aceh, Aceh, Kamis (28/9).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan orasi politik kebangsaan saat membuka kongres Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) se-Indonesia di Gedung AAC Dayan Dawod Unsyiah, Banda Aceh, Aceh, Kamis (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH  -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tidak memilih pemimpin, khususnya kepala daerah karena uang.

"Jangan pilih pemimpin karena uang. Pilihlah pemimpin karena track record-nya yang baik," kata Zulkifli Hasan pada acara Kongres ke III Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) se Indonesia di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis.

Ia percaya, demokrasi tanpa korupsi bisa terwujud dengan pendidikan politik pada masyarakat. "Dalam dua minggu enam kepala daerah ditangkap KPK. Kenapa? Karena sekarang semuanya diukur dengan uang. Rakyat jangan utang budi dengan calon kepala daerah. Kalau dikasih uang transpor, dikasih sembako terima saja. Tapi, jangan sampai utang budi. Carilah kepala daerah yang memiliki rekam jejak yang baik. Mari segera akhiri itu semua," kata Zulkifli Hasan

Ketua Umum PAN itu juga menegaskan pendiriannya untuk mendukung penguatan dan perbaikan KPK. Dengan segala kebaikan dan keburukannya, keberadaan KPK tetap dibutuhkan. "Mari diperbaiki, bukan dibubarkan."

Mahasiswa, tambah dia, harus terus mengampanyekan pentingnya memilih pemimpin berdasarkan integritas dan kapasitasnya, sesuai amanat dari nilai-nilai Pancasila.

"Jika bangsa Indonesia kembali ke nilai-nilai maka cita-cita kemerdekaan akan tercapai. Para mahasiswa Himapol untuk menjadi agen perubahan demi kemajuan masyarakat," kata mantan Menteri Kehutanan itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement