REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mendapatkan laporandari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2018. Namun, hingga kini Khofifah juga belum dapat memberikan kepastian terkaitkeikutsertaan dirinya dalam Pilkada Jatim nanti.
Ia justru menyampaikan, hingga saat ini dirinya masih melakukankoordinasi dan membangun sinergitas dengan partai-partai pendukungnya. Lha wong saya koordinasi dengan partai-partai yang mungkin kita saling membangun sinergi saja belum selesai," kata Khofifah di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (28/9).
Khofifah mengatakan, dirinya masih ingin memaksimalkan kinerjanya sebagai Menteri Sosial. Sebab, ia juga mengaku masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengelola anggaran yang diterima Kemensos guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat yangjuga mengalami kenaikan signifikan.
"Jadi, izinkan saya mencoba memaksimalkan seluruh persiapan dari tugas-tugas Kemensos terutama ditahun 2018 kita mendapatkan mandat cukup signifikan, terutama di dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program PKH dan bantuan pangan," jelasnya
Kendati demikian,Khofifah juga mengklaim bahwa dukungan partai yang didapatkannya untuk maju kepilkada Jatim 2018 telah mencukupi prasyarat. Meskipun telah memperoleh cukupdukungan, Khofifah enggan menyebut partai apa saja yang mendukungnya.
"Kalau komunikasi yang terbangun selama ini dengan prasyarat menurut regulasi yang ada kan, kalau Jatim itu parpol minimal 20 persen atau 20 kursi kalau yang di DPRD. Kalau dihitung itu ya cukup," ujar Khofifah.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Khofifah telah menyampaikanniatnya untuk maju dalam pilkada Jatim. Kendati demikian, surat resmipengunduran diri Khofifah masih belum diajukan.
"Sampai saat ini belum saya terima surat resmi yang masuk ke meja saya," ujar Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (27/9).