Jumat 29 Sep 2017 09:50 WIB

Argo Pastikan Aksi 299 Dikawal Humanis

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus Yulianto
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono memastikan, personel polisi tidak dipersenjatai untuk mengamankan aksi. Sekitar 20 ribu personel diterjunkan untuk mengamankan aksi menolak kebangkitan PKI dan Perpu Ormas.

"Anggota juga diinstruksikan untuk tidak menggunakan senjata api," katanya kepada wartawan saat mendampingi Kapolda Metro meninjau persiapan personel mengamankan aksi, Jumat (29/9).

Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu mengatakan, Kapolda Metro Jaya beserta jajarannya sudah melakukan rapat bagaimana strategi pengamanan aksi agar polisi tidak bersikap represif terhadap peserta aksi. "Kita lakukan ini dengan harapan anggota tahu. Unjuk rasa ini adalah kegiatan kemanusiaan," katanya.

Argo menuturkan, pimpinan sudah mewanti-wanti, supaya melakukan pendekatan humanis dalam melakukan tugasnya dalam mengamankan aksi. Meski tidak diperkenankan membawa senjata api, sebagai bentuk antisipasi anggota tetap dibekali tameng dan pentungan.

"Sudah diintruksikan untuk tidak menggunakan senjata api, tapi bisa juga pakai tongkat polisi kalau misalnya ada peningkatan, tapi itu ada tahap-tahapnya," katanya.

Argo meminta masyarakat tidak resah ketika aksi 299 yang menolak kebangkitan PKI dan Perlu Ormas berlangsung pukul 14.00 atau ba'da Jumat. Polda telah menugaskan personelnya untuk menjaga objek-objek vital di seluruh DKI Jakarta. "Jadi masyarakat tidak usah khawatir ya. Semua lini, baik jalur perekonomian dan yang lain sudah kita amankan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement