REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta demo Aksi 299, Jumat (29/9) mulai berkumpul di depan Gedung Parlen Senayan. Beberapa spanduk telah terpasang menyuarakan penolakan terhadap PKI dan Perppu Ormas.
Atribut terlihat antara lain, Presidium Alumni 212 Persatuan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI). Petugas kesehatan telah bersiap di beberapa lokasi. Ada pula bantuan air dari PAM Jaya untuk wudhu.
"Kita mendapatkan tugas sebagai relawan kesehatan atau relawan medis. Jadi yang kita lakukan adalah memberikan advokasi kesehatan kepada peserta aksi, baik laskar, peserta umum, dan lain=lain," ujar Koordinator Medis Relawan IIMF Zen AJ di Jakarta, Jumat (29/9).
IIMF menyiapkan ambulans untuk evakuasi, penanganan untuk dehidrasi, kelelahan, sesak napas disiapkan, begitu pula obat-obatan. Tenaga medis yang terlibat antara lain, satu pengemudi ambulans, tiga petugas medis dan paramedis, serta dua relawan umum.
Selain IIMF, ada pula relawan Asosiasi Relawan Medis Islam Indonesia (ARMI). Ketua Umum (Ketum) ARMI Arkha Pasada mengatakan ARMI menyiapkan tenaga medis berupa lima dokter umum, satu dokter spesialis penyakit dalam, tujuh orang perawat, dan tiga terapis. "Fasilitas ada ambulan, ranjang lipat, tandu lipat, kita bawa ice box, emergency bag. Juga obat-obatan, tabung oksigen, dan tenda darurat," kata Arkha.
Pengamatan Republika.co.id di lapangan, para peserta mengambil wudhu dari air yang disediakan PAM Jaya. Perusahaan ini menyediakan tiga tangki dan beberapa toilet portabel. "Kita tidak menyediakan air minum. Hanya air untuk wudhu dan toilet," kata pengemudi tangki PAM Jaya Junaidi.
Hingga pukul 12.05 WIB, para peserta aksi sedang bersiap melakukan shalat Jumat. Sebagian shalat di depan pintu masuk gedung MPR/DPR/DPD RI. Sebagian lain shalat di Kompleks Masjid yang ada di kawasan itu. Mereka menggelar tikar yang dijajakan para pedagang, sobekan spanduk, jaket, maupun sarung. Mereka duduk dan mendengarkan khutbah.