Jumat 29 Sep 2017 12:29 WIB

Siswa SD Ini Kenang Ade Irma Suryani Melalui Drama Kolosal

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Siswa SDN Dinoyo I Malang melakonkan drama kolosal G30S/OKI dengan fokus pada sosol Ade Irma Suryani Nasution
Foto: Wilya Fizriyani/Republika
Siswa SDN Dinoyo I Malang melakonkan drama kolosal G30S/OKI dengan fokus pada sosol Ade Irma Suryani Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ada banyak cara warga Indonesia mengenang suatu peristiwa bersejarah di masa kemerdekaan atau era mempertahankan Indonesia. Seperti halnya yang dilakukan siswa SD Negeri I Dinoyo Kota Malang yang baru saja mengadakan Drama Kolosal Peristiwa G30S PKI.

Berbeda pada umumnya, SDN yang berada di Jalan MT Haryono ini memfokuskan pada sosok anak dari AH Nasution, Ade Irma Suryani. Menurut Insiator Drama Kolosal, Eti Kuntarsih, penekanan pada kisah Ade Irma sangat dekat dengan anak-anak yang usianya tak beda jauh dengan mereka. "Kita ambil sosok Ade Irma untuk lebih menyentuh anak kami yang kelas satu," kata perempuan berhijab ini saat ditemui wartawan di SDN Dinoyo I Kota Malang, Jumat (29/9).

Melalui kisah singkat itu, dia ingin menunjukkan bahwa pernah ada anak seumuran mereka yang menjadi korban di masa penegakkan Pancasila dan UUD 1945 di Indonesia. Para siswa perlu tahu sosok Ade Irma yang menjadi korban meski sebenarnya sang ayah yang menjadi target dari peristiwa tersebut. Dari sini, dia berharap dapat membantu menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme pada anak.

Secara garis besar, Eti menerangkan, drama yang diperankan siswa kelas I, IV dan V ini masih berkaitan dengan program penguatan karakter pada anak. Dalam hal ini bertujuan untuk mewujudkan rasa cinta bangsa dan Tanah Air. Kemudian menumbuhkembangkan sikap jujur, berani dalam hal kebaikan dan tanggung jawab. "Kita berharap bisa mencetak generasi muda yang hebat, bisa diandalkan dan amanah dalam membawa nama negara Indonesia," tambahnya.

Di tengah-tengah permainan drama tersebut, ada begitu banyak respons yang ditunjukkan para siswa. Beberapa di antaranya tertawa karena merasa geli melihat temannya berperan sebagai tokoh-tokoh penting pada peristiwa G30S PKI dan pasukan tentara. Namun di sisi lain, adapula yang merasa tersayat saat menyaksikan kisah Ade Irma Suryani.

Siswa Adelia Mandareta merupakan salah satu anak yang nampak menangis usai menyaksikan drama yang diadakan di lapangan sekolah itu. Entah mengapa siswa kelas empat ini merasa sedih melihat dan mendengar bagaimana Ade Irma menjadi korban atas peristiwa mengerikan itu. "Aku sedih saja sama Ade Irma. Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi karena sedih, dia tidak bersalah tapi dia harus meninggal," ujarnya di tengah isakan tangis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement