Jumat 29 Sep 2017 16:59 WIB

Emil Galang Bantuan untuk Pengungsi Gunung Agung

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Pasien pengungsi Gunung Agung menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Klungkung, Jumat (29/9).
Foto: Antara/Wira Suryantala
Pasien pengungsi Gunung Agung menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Klungkung, Jumat (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kerap mengkampanyekan penggalangan dana bantuan lewat media sosial. Kali ini Ridwan Kamil kembali menggalang bantuan untuk masyarakat pengungsi Gunung Agung Bali lewat laman crowdfunding kitabisa.com.

Seperti diketahui masyarakat sekitar Gunung Agung, Bali mengungsi akibat aktivitas yang meningkat dari gunung tersebut. Gunung di Kabupaten Karangasem itu pun telah ditetapkan berada di status Awas sehingga puluhan ribu warga harus mengungsi.

Lewat Kitabisa.com, pria yang akrab disapa Emil menggalang dana bantuan dengan judul 'Darurat Gunung Agung, Bali'. Emil menargetkan bantuan yang terkumpul mencapai Rp 500 juta

"Di mana kita memungkinkan kita lakukan bantuan. Mau luar negeri mau dalam negeri," kata Emil saat dikonformasi usai meresmikan revitalisasi Taman Lalu Lintas, Kota Bandung, Jumat (29/9).

Menurutnya, bantuan yang digagasnya untuk digalang tidak membedakan suku, golongan, atau agama. Selama isu kemanusiaan yang harus direspon cepat, maka bantuan bisa diberikan dalam bentuk apapun.

"Tidak membeda-bedakan golongan kesukuan agama. Selama ada isu kemanusiaan kita gunakan media sosial untuk menggalang kebaikan," ujarnya.

Dalam laman penggalangan dana yang digagas Emil, tercatat hingga berita ini ditulis bantuan sudah mencapai Rp 32.804.698. Bantuan itu dikumpulkan dari 265 donatur. Penggalangan dana masih dibuka hingga delapan hari ke depan.

"Saudara-saudara kita di Bali harus mengungsi dan meninggalkan rumah mereka terjebak dalam ketidakpastian keamanan, dan bingung entah sampai kapan Gunung Agung mereda," kata Emil dalam laman tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement