REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, mengampanyekan gerakan konsumsi ikan patin untuk masyarakatnya dipuncak Hari Ulang Tahun (HUT) Jabar ke-72, Jumat malam (29/9). Menurut Ahmad Heryawan, patin merupakan makanan yang bermanfaat untuk kesehatan dan kaya akan asupan gizi dalam tubuh manusia.
Dalam kesempatan tersebut Ahmad Heryawan bersama istrinya, Netty Prasetyani memperlihatkan ikan patin hampir sepanjang 2 meter yang akan langsung diolah chef.
"Kita ketahui patin ini makanan untuk memenuhi gizi masyarakat dengan cepat. Mengapa? Kita tahu ya kalau sapi disembelih itu mininal setelah 1,5 tahun. Itu juga kalau beranak cuma satu," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher.
Menurut Aher, berbeda dengan sapi, ikan patin bisa melahirkan 100 ribu bibit telur. Namun, masyarakat Jabar mungkin masih banyak yang tidak suka patin.
"Padahal, harus kita ketahui sebenarnya Jabar adalah daerah produksi tertinggi ikan patin," katanya.
Menurutnya,kebutuhan ikan patin secara nasional yakni sebanyak 1,7 triliun bibit ikan satu tahunnya. Sejauh ini separuh dari kebutuhan bibit ikan tersebut dipenuhi Jawa Barat. "Sekarang produsen terbesar. Separuhnya disediakan masyarakat Jabar," katanya.
Aher mengatakan, ikan patin juga merupakan masakan yang mudah diolah untuk berbagai masakan. Aher mencontohkan, ikan dori yang disediakan berbagai restauran-restauran penyedian masakan Jepang. Padahal sebenarnya ikan dori satu jenis juga dengan ikan patin.
"Kalau rumah makan Jepang disodori dori. Warnanya kemerahan. Ternyata dori itu ikan patin di Indonesia. Tapi ikan patin Indonesia kecoklatan. Tapi tingkat kegurihan lebih gurih punya kita," katanya.
Dalam kesempatan tersebut olahan pangan patin berupa abon, ikan dan lainnya disediakan dibeberapa stand. Olahan itu juga dibagikan secara gratis pada masyarakat yang hadir. Selain olahan ikan Patin tersedia 54 booth bagi pegiat kopi di Jawa Barat.