Jumat 29 Sep 2017 23:14 WIB

Hujan Deras tak Surutkan Nobar Film G-30S/PKI di Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Nonton bareng (nobar) film G30S/PKI digelar di Gedung Budaya Sabilulungan (GBS) Kabupaten Bandung, Rabu (27/9) sejak pukul 14.00 WIB. Turut hadir Bupati Bandung, Dadang M Naser, Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan, Dandim 0609/Kab Bandung, Letkol Arh Andre Wira Kurniawan dan pimpinan lainnya serta pelajar se-Kabupaten Bandung.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Nonton bareng (nobar) film G30S/PKI digelar di Gedung Budaya Sabilulungan (GBS) Kabupaten Bandung, Rabu (27/9) sejak pukul 14.00 WIB. Turut hadir Bupati Bandung, Dadang M Naser, Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan, Dandim 0609/Kab Bandung, Letkol Arh Andre Wira Kurniawan dan pimpinan lainnya serta pelajar se-Kabupaten Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kondisi hujan deras tidak menyurutkan antusiasme seratusan santri dan warga untuk nonton bareng (nobar) film G-30S/PKI di Pesantren Dzikir Alfath, Kota Sukabumi, Jumat (29/9) malam, mulai pukul 21.00 WIB.  

Acara tersebut dihadiri Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Dandim 0607/Kota Sukabumi Letkol Inf Mahfud Asat, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rustam Mansur, dan pimpinan pesantren Fajar Laksana. Nobar film G-30S/PKI di Pesantren Dzikir Alfath ini digelar di ruang terbuka tepatnya di halaman pesantren. Namun karena hujan maka sebagian santri dan warga sempat berteduh di pinggiran rumah dan tetap menonton film tersebut.

"Meskipun hujan deras, animo santri dan warga untuk menonton film G-30S/PKI ini tetap tinggi," terang Dandim 0607/Kota Sukabumi Letkol Inf M Mahfud Asat kepada wartawan.

Hal ini kata dia menunjukkan adanya semangat santri dan warga untuk mengetahui sejarah bangsa. Bahkan kata Mahfud, bila dijumlahkan, penonton film ini di sejumlah tempat di Sukabumi mencapai sebanyak 41 ribu orang. Lokasi yang sudah menggelar nobar film tersebut antara lain Kecamatan Cicurug, Parungkuda, dan Cibadak Kabupaten Sukabumi serta Kota Sukabumi. Mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.

Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahkan, nobar film ini untuk mengenang dan mengambil pelajaran dari sejarah yang sudah pernah terjadi di Indonesia. Sehingga masyarakat tidak melupakan kejadian tersebut.

Pemutaran film ini juga untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini dari kemungkinan tumbuh dan berkembangnya kembali faham komunisme di negara tercinta ini. Jangan sampai kata dia, generasi muda tidak mengetahui sejarah dan akhirnya terpengaruh dengan paham komunisme.

Ditambahkan Fahmi, nobar film pengkhianatan PKI dilakukan untuk menjaga dan memperkuat ideologi bangsa dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika. Harapannya sambung dia persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement