REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ribuan masyarakat kota Medan menghadiri nonton bareng (nobar) film Penumpasan Penghianatan G30S/PKI di lapangan Benteng, Jumat (29/9) malam. Berbagai makanan ringan yang direbus, seperti kacang, jagung dan pisang disediakan selama acara nobar.
Komandan Kodim 0201/BS Kolonel Inf Bambang Herqutanto mengatakan, nobar ini digelar untuk mengingatkan sejarah yang pernah terjadi di Indonesia pada 1965 silam.
"Jangan lupakan sejarah yang pernah bangsa ini alami. Ini sebagai pembelajaran bagi kita, generasi yang sekarang ini bahwa jangan sampai terulang di kemudian hari," kata Bambang, Jumat (29/9).
Bambang berharap, adanya pemutaran film G30S/PKI ini dapat memberikan wawasan kepada generasi muda terkait sejarah bangsa Indonesia. Pelajaran sejarah tersebut diharap dapat menjadi pembelajaran di kemudian hari.
"10 hingga 20 tahun ke depan, mereka akan memimpin negara ini. Generasi muda harus tahu sejarah bangsa ini. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawan dan sejarah," ujar dia.
Selain di lapangan Benteng, nobar film G30S/PKI juga dilaksanakan di beberapa lokasi malam ini. Bambang mengatakan, nobar film ini telah dilaksanakan sejak sepekan terakhir. Hingga tadi pagi, sudah ada 80 titik pemutaran film G30S/PKI di Medan.
"Nobar ini dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, masyarakat umum, serta prajurit dan keluarga," kata Bambang.
Salah seorang warga, Henni (45) mengaku sengaja datang untuk menonton film G30S/PKI. Dia pun membawa kedua anaknya untuk memberikan pengetahuan sejarah bangsa Indonesia.
"Antusias melihat film ini, sengaja bawa anak dua agar mereka paham akan sejarah, karena mereka ini bolak-balik nanya dan tidak mengetahui apa itu PKI," kata Henni.