REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyasar generasi milenial, PT Opshid Media Untuk Indonesia Raya meluncurkan film Wage. Sesuai judulnya, Wage menceritakan perjalanan hidup komponis legendaris Wage Rudolf Supratman.
"Sosok Wage semasa muda dapat membangun korelasi antar sesama pemuda Indonesia untuk kembali ke jati diri bangsa," kata Ivan Nugroho, Direktur PT. Opshid Media Untuk Indonesia Raya melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (30/9).
Mengapa menggarap Wage? Ivan menjelaskan ia ingin mengeksplorasi rasa kebangsaan dan keindonesiaan dalam konteks anak muda.
"Warga Indonesia, khususnya pemuda-pemudi, harus mengetahui kisah para pahlawan seperti Wage dan sejarah di balik suatu peristiwa besar seperti Sumpah Pemuda," ungkapnya.
Ivan juga menganggap apresiasi terhadap jasa Wage masih minim. "Apresiasi yang disematkan untuk Wage Rudlof Supratman sebagai pahlawan nasional tidak berbanding lurus dengan jasa besar beliau untuk bangsa Indonesia," komentarnya.
Ivan menjelaskan, Wage telah mengajarkan kepada anak bangsa bahwa perjuangan tak selalu harus melalui pertumpahan darah, tapi juga dapat melalui seni dan karya.
"Proses terciptanya mahakarya "Indonesia Raya" menarik untuk disimak. Ada ketekunan, sikap pantang menyerah, serta kerendahhatian Wage di balik daya magis yang ada di dalam lagu "Indonesia Raya"," tutur Ivan.