REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Waralaba Kingsman tidak menghindari materi kontrovesial tentang Presiden Amerika Serikat di masa lalu. Hanya saja, sutradara Kingsman: The Golden Circle Matthew Vaughan merasa lelucon spesifik tentang Presiden Donald Trump merupakan jembatan yang terlalu jauh untuk filmnya.
Vaughn memulai produksi sekuel Kingsman setelah aksi tersebut populer tahun 2015 dengan perilisan Kingsman: The Secret Service. Naskah untuk tindak lanjut, yang ditulis oleh Vaughn dan Jane Goldman, menampilkan setidaknya dua referensi untuk Trump, satu dalam dialog penjahat film tersebut (Julianne Moore) dan satu di dalam desain produksi.
"Di bagian edit, kami melunakkan beberapa bagian," kata Vaughn dikutip dari EW, Sabtu (30/9).
Poppy karakter yang diperankan Moore sempat menyinggung jika dia ingin menjadi bintang tamu pertunjukan The Apprentice. Pertunjukan itu merupakan acara televisi yang bertuan rumahkan Donald Trump.
"Karena kami merasa itu terlalu dekat. Saya pikir Amerika sedang mengalami perjalanan yang cukup menarik dan kasar saat ini dan saya ingin film ini menjadi pelarian. Itu berarti tidak tiba-tiba ada separuh penonton, 'Itu tidak keren, itu tidak lucu!' Karena separuh lainnya bersorak sorai," kata Vaughan.
Sedangkan properti yang akan merujuk apda Presiden AMerika Serikat itu dengan dibentuknya Gedung Putih yang memiliki gaya Trump Tower. Nantinya bangunan itu akan diledakkan, namun, pada Mei 2016 Vaughan mendapatkan firsat jika itu seperti menjadi perayaan kemenangan Trump sebelum ada pemilihan.
"Menurut saya naluri saya benar. Jika Anda pergi terlalu jauh, jika film menjadi politis saat mereka seharusnya menyenangkan maka akan menjadi berat dan membuat semuanya turun terlalu banyak," kata Vaughan.