REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor, Nurhayanti, mengkritisi ukuran bilik suara yang digunakan dalam simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu Serentak 2019. Menurutnya, ukuran bilik suara terlalu kecil sehingga menyulitkan saat pencoblosan.
"Bilik suara terlalu kecil, sehingga tidak bisa membuka secara penuh surat suara," ujar Nurhayanti kepada wartawan usai mengikuti simulasi diTPS 6, Kampung Kadumangu, Kelurahan Kadumangu, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/9).
Selanjutnya, Nurhayanti menuturkan jika pemahaman masyarakat terhadap proses pemungutan suara masih kurang. Beberapa warga yang mengikuti simulasi bersamanya banyak yang menanyakan teknis prosedur pemungutan suara. "Ini artinya, nanti perlu ada kebijakan lokal untuk mensosialisasikan dan membuat simulasi pemungutan suara. Dengan demikian, masyarakat semakin paham," tambahnya.
Simulasi pada Sabtu (30/9) diikuti 300 warga Kadumangu. Kegiatan simulasi kali ini merupakan yang keduakalinya digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).