DanKorp Brimob Polri Irjen. Pol. Murad Ismail menunjukan type senjata dan jenis peluru di kantor Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (30/9). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Irjen Setyo Wasisto (tengah) bersama DanKorp Brimob Irjen Pol. Murad Ismail (kiri) menggelar jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (30/9). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
DanKorp Brimob Polri Irjen. Pol. Murad Ismail menunjukan type senjata dan jenis peluru di kantor Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (30/9). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
DanKorp Brimob Polri Irjen. Pol. Murad Ismail menunjukan type senjata dan jenis peluru di kantor Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (30/9). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Irjen Setyo Wasisto bersama DanKorp Brimob Irjen Pol. Murad Ismail menggelar jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (30/9). (FOTO : Republika/Iman Firmansyah)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri menggelar jumpa pers tentang senjata impor di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (30/9). Dalam jumpa pers tersebut hadir Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Irjen Setyo Wasisto bersama DanKorp Brimob Irjen Pol. Murad Ismail. Mabes Polri membenarkan ratusan senjata impor yang tertahan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, memang didatangkan untuk Korps Brimob. Dijelaskan, pengadaan dilakukan sesuai proses anggaran yang sah dan melalui perijinan TNI. Adapun senjata yang diimpor tersebut adalah senjata Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL/pelontar granat) kaliber 40 x 46 mm dan Peluru amunisi 40 mm, 40 x 46 mm round RLV-HEFJ dengan fragmentasi lontaran granat berdaya ledak tinggi sebanyak 5.932 butir.
sumber : Iman Firmansyah/Republika
Advertisement