Ahad 01 Oct 2017 04:20 WIB

Film G30S/PKI Sulit Dipahami Tapi Penting

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Elba Damhuri
Film G30 S PKI (ilustrasi)
Foto: Yuotube
Film G30 S PKI (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Warga Kota Bandar Lampung berduyun-duyun menghadiri Lapangan Way Dadi, Sukarame, dan Lapangan Saburai Enggal untuk menonton bareng (nobar) film pemberontakan G30S/PKI, Sabtu (30/9) malam. Sambil menikmati makanan sederhana yang disediakan panitia, warga menonton film hingga tuntas.

Film yang berdurasi empat jam lebih itu tak membuat warga yang menonton di Lapangan Way Dadi meninggalkan arena. Cuaca yang bersahabat menambah gairah penonton yang mayoritas anak-anak dan ibu-ibu, mengikuti alur cerita film yang sempat tidak ditayangkan beberapa tahun silam ini.

Menurut Dhira, anak SMA di Bandar Lampung, secara umum alur cerita film G30S/PKI sulit dimengerti. Namun, ia berpendapat isi film tersebut menceritakan kekejaman PKI terhadap jenderal-jenderal ABRI.

"Saya menangkapnya film tersebut berisi kekejaman PKI terhadap para jenderal ABRI. Itu jelas tidak manusiawi," tuturnya.

Ia tidak mengetahui secara politik peran yang dijalankan masing-masing karakter pemain. "Yang saya lihat hanya kekejaman PKI saja. Unsur politiknya saya tidak paham," ujar perempuan kelas X SMA tersebut

Para ibu rumah tangga mengaku sudah pernah nonton film G30S/PKI pada waktu sekolah dulu. Mereka mengatakan filmnya masih sama seperti dulu, menculik dan membunuh jenderal-jenderal dan dimasukkan ke lubang buaya.

Mimi, ibu rumah tangga di Way Dadi, mengaku setuju pemutaran film G30S/PKI diulang setiap tahun, agar anak-anak sekolah zaman sekarang mengetahui sejarah kelam bangsa ini dengan adanya pemberontakan PKI di Indonesia. Kalau dulu semua wajib nonton film ini.

Warga kota di belahan Tanjungkarang juga dapa menyaksikan film G30S/PKI di Lapangan Saburai Enggal. Di tempat ini, nonton bareng bersama jajaran Korem 043 Garuda Hitam dan Kodim 0410 Bandar Lampung. Acara nobar tersebut dimulai pukul 19.00 WIB.

Komandan Korem 043/Gatam, Kolonel Inf Hadi Basuki mengatakan dengan ditayangkannya film tersebut kepada kalangan muda dapat membuka mata masyarakat atas bahayanya paham-paham komunis. "Pesan tersebut tersirat di dalam film ini," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement