REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Peran perpustakaan saat ini tidak hanya menjadi tempat untuk membaca buku. Pasalnya, kini perpustakaan juga mempunyai peran untuk melatih usaha kecil dan menengah (UKM) mengenai teknologi, informasi, dan komunikasi.
Pelatihan ini misalnya dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sukabumi yang menggandeng marketplace Bukalapak beberapa waktu lalu. "Perpustakaan kini telah bertransformasi menjadi pusat kegiatan masyarakat," ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Sukabumi Nicke Siti Rahayu kepada wartawan akhir pekan lalu.
Nicke menerangkan, transformasi ini salah satunya dengan melatih para pelaku UKM. Upaya tersebut, kata dia, sebagai bagian dari peningkatan ekonomi masyarakat. Pada 2017 ini, lanjt dia, ada sebanyak 127 UKM yang ada di 33 kelurahan yang mendapatkan pelatihan.
Jenis pelatihan, kata Nicke, yakni cara memasarkan produk UKM melalui online. Targetnya, pemasaran produk UKM bisa meningkat dan dikenal masyarakat luas. "Selepas pelatihan, pelaku UKM di setiap kelurahan tetap mendapatkan pendampingan dari tenaga ahli marketplace," ujar Nicke.
Hasil dari pelatihan, lanjut Nicke, ada puluhan UKM yang telah berhasil memasarkan produknya melalui online. Oleh karena itu, ucap Nicke, para pelaku UKM lainnya didorong untuk mampu menguasai teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK). Bila terkendala dengan jaringan internet, sambung dia, maka pelaku UKM bisa datang ke perpustakaan untuk memasarkan produknya melalui online.
Nicke menambahkan, upaya transformasi perpustakaan menjadi pusat kegiatan ini akan diterapkan di perpustakan kelurahan yang berjumla 33 unit. Dari jumlah itu, lanjut dia, baru empat yang sudah menerapkannya.
Empat perpustakaan itu, kata Nicke, yakni Perpustakaan Cisarua, Sindangsari, Warudoyong, dan Citamiang. Keempat perpustakaan ini telah melakukan kegiatan yang melibatkan masyarakat dan advokasi dengan masyarakat.
Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz mengatakan, transformasi perpustakaan khususnya pada pelatihan UKM cukup positif. "Kegiatan ini bukan hanya menjadi tempat membaca buku, melainkan menjadi tempat ilmu yang bisa dirasakan manfaatnya."