REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto akan melakukan koordinasi internal terlebih dahulu untuk membahas masalah impor senjata oleh Polri. Karena itu, impor senjata akan dihentikan lebih dulu.
Wiranto menyebut impor senjata yang dilakukan oleh Polri tidak akan mengganggu keamanan nasional. "Bahwa tidak ada satu hal yang menyebabkan gangguan keamanan nasional, itu dulu saya jamin. Peristiwa ini, jadi yang saya jamin adalah bahwa masalah internal ini kita selesaikan dan tidak menganggu keamanan nasional," kata Wiranto di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Ahad (1/10).
Sebab itu, ia meminta agar isu impor senjata ini dihentikan terlebih dahulu. Wiranto, berjanji akan menyampaikan kepada publik usai melakukan koordinasi internal.
"Oleh karena itu setop dulu itu, kami akan koordinasi internal, akan saya sampaikan kepada publik, saya akan sampaikan pasti," ujarnya.
Wiranto menjelaskan, impor senjata memang dibutuhkan apabila tak ada produksi di dalam negeri. Kendati demikian, impor senjata juga harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Namun, Wiranto enggan menjelaskan secara detail masalah impor senjata ini.
"(Impor) Itu nanti kita bicarakan, ya impor ada, kalau kita gak produksi ya kita impor, tapi yang bagaimana, untuk siapa, dananya dari mana, undang-undangnya bagaimana, kita semua sesuaikan, tapi gak perlu kita bicarakan di publik," jelasnya.
Menurutnya masalah impor senjata tidak perlu menjadi komoditas publik. Ia menambahkan, masalah ini pun akan diselesaikan dengan berkoordinasi bersama lembaga-lembaga yang terlibat dalam pengadaan senjata. Yakni TNI, Polri, BIN, Pindad dan lembaga lainnya.
"Sebenarnya ya, hal-hal yang tidak perlu jadi komoditas publik, ada masalah-masalah yang perlu kita selesaikan dengan cara musyawarah mufakat, koordinasi," ucapnya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan senjata dan amunisi yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta merupakan miliknya. Pengadaan senjata yang dipesan dari Bulgaria itu disebutnya telah sesuai prosedur.
Barang yang ada di Bandara Soekarno Hatta yang dimaksud oleh rekan-rekan, senjata (itu) adalah betul milik Polri dan adalah barang yang sah, ujar Setyo di Mabes Polri, Sabtu (30/9). Pemesanan senjata tersebut bukan pertama kalinya bagiPolri. Untuk barang sejenis, Mabes Polri telah memesannya tiga kali.