REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank BNI Syariah membidik pengembangan desa wisata bekerjasama dengan universitas- universitas di Pulau Jawa.
Plt Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo menilai, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri halal, salah satunya adalah wisata halal.
"Kami ingin membangun desa wisata halal dengan mengembangkan budaya masyarakat sekitar," ujar Abdullah kepada Republika.co.id, belum lama ini.
Abdullah mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang menjajaki kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Malang untuk pengembangan desa wisata hasanah. Melalui program desa wisata hasanah ini, BNI Syariah akan melakukan survei ke beberapa desa binaan universitas yang dapat dikembangkan menjadi desa wisata halal. Untuk desa wisata binaan UGM berada di Kabupaten Bantul, di sana terdapat kegiatan seni budaya, lokasi wisata, dan lain sebagainya. "Untuk UGM rencananya dana yang diperlukan sekitar Rp 1,5 miliar," ujarnya.
Sementara itu, untuk desa binaan Universitas Islam Malang berada di Kabupaten Sleman. Nantinya selain memberikan pembiayaan untuk membenahi kedua desa wisata tersebut, kata Firman, BNI Syariah akan mencantumkan label halal untuk desa itu. Selain itu, BNI Syariah juga akan memberikan berbagai program community development, literasi keuangan dan lain sebagainya.
Corporate Secretary BNI Syariah, Adjat Janika menambahkan, desa wisata ini dibangun atas maqashid syariah yaitu untuk melindungi keyakinan, keberlangsungan hidup, dan hak asasi manusia terdirid dari lima hal yaitu menjaga agama, mejaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan, dan menjaga harta. "Ini menjadi tujuan pengembangan desa wisata hasanah," kata Adjat.
Selain dengan kedua universitas ini, BNI Syariah berencana untuk menyasar desa binaan Universitas Brawijaya yang di dalamnya terdapat wisata kuliner. Nantinya selain pengembangan dalam bentuk maqashid syariah, pihaknya juga akan mendorong desa wisata tersebut untuk digitalisasi seperti penggunaan uang elektronik BNI Tapcash. "Masih kami kaji desa wisata mana saja yang selanjutnya akan kami ajak kerjasama. Ini untuk pengembangan wisata halal," kata Adjat.