REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor supaya berhati-hati. Bahkan ketika musim hujan tengah terjadi secara terus-menerus, warga yang tinggal di daerah rawan longsor disarankan pindah sementara waktu.
Ini diutarakan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya EZ Alfian setelah mengumpulkan informasi terjadinya 14 musibah tanah longsor pada Ahad (1/10). Lokasi tanah longsor terjadi di enam kecamatan berbeda di Tasikmalaya.
"Agar benar-benar waspada ketika hujan lebat, bila perlu mengungsi sementara ke rumah saudara atua tetangga yang lokasinya aman," kata Alfian kepada Republika.co.id.
Ia menyebut potensi bencana berupa longsor tengah meningkat karena hujan yang terus menerus terjadi selama beberapa hari terakhir. Dampaknya, pergerakan tanah semakin mudah menyebabkan longsor.
Tak hanya itu, ia mengimbau pejabat desa setempat supaya menguatkan pemahaman warganya soal potensi bencana. Sehingga risiko bencana bisa dikurangi ketika benar-benar terjadi.
"Dan, jangan lupa lebih sering memperhatikan dan memelihara lingkungan sekitar ketika musim hujan supaya bisa tahu saat longsor berpeluang terjadi," ujarnya.
Diketahui, ke-14 tanah longsor terjadi di Kecamatan Bojonggambir, Cigalontang, Puspahiang, Salawu, Taraju dan Sodonghilir. Kerusakan akibat longsor beragam dari yang menimpa rumah hingga infrastruktur jalan. Ada pula dua warga meninggal dunia lantaran tertimpa material longsor saat terlelap tidur.