REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Presiden FC Barcelona, Josep Maria Bartomeu mengungkapkan paksaan terhadap klubnya untuk tetap bertanding menjamu Las Palmas pada Ahad (1/10). Federasi Sepak Bola Spanyol (REEF), kata dia, akan mengurangi enam angka hasil klasemen the Blaugarana musim ini jika membatalkan laga menjamu Las Palmas pada laga pekan ketujuh La Liga.
"Tidak bermain, itu berarti kami kehilangan enam angka yang kami peroleh," kata Bartomeu seperti dikutip dari Football Espana, pada Senin (2/10). "Sebagai ganti menunda laga, kami putuskan bermain tanpa penonton. Kami ingin menunjukkan pertandingan akan dimainkan, tapi tak normal. Situasi ini pengecualian."
Bartomeu menceritakan, sebetulnya manajemen di Camp Nou sudah meminta agar pertandingan tersebut ditunda. Itu mengingat situasi yang tak kondusif di Katalan dalam sepekan ini.
Apalagi pada Sabtu (30/9) dan Ahad (1/10), masyarakat di Katalan turun ke jalanan menghendaki negara bagian itu merdeka dari Federasi Spanyol. Pada Ahad (1/10), sebelum laga Barca dan Las Palmas, aksi unjuk rasa dan penyampaian pendapat di Kota Barcelona, dibubarkan paksa oleh keamanan dan mencederai 465 orang.
Atas situasi tersebut, Bartomeu menyarankan agar laga pekan ketujuh di Camp Nou ditunda. Tetapi, penyelenggara La Liga mendesak agar tetap digelar. Dua keadaan tersebut, diakui Bartomeu sebagai simalakama. Tetapi, manajemen akhirnya memilih untuk tetap bertanding meski tertutup bagi penonton sebagai bentuk protes.
Lionel Messi dan kawan-kawan berhasil menang 3-0. Ini menjadi kemenangan ketujuh Los Cules pada awal musim 2017/18.
Barcelona, tetap berada di puncak klasemen dengan nilai 21 angka. Sementara aksi masyarakat di Barcelona, sampai hari ini tetap menghendaki Katalan merdeka dari Spanyol.