Senin 02 Oct 2017 16:37 WIB

Australia Potensial Kembangkan Produksi Kelapa

Rep: Courtney Wilson/ Red:
abc news
abc news

Meningkatnya permintaan kelapa dan produk turunannya telah membuat sejumlah orang bertanya-tanya apakah Australia harus berbuat lebih banyak dengan tanaman tropis yang populer ini?

Meskipun memiliki banyak pohon kelapa di Australia utara, sebagian besar produk kelapa dan kelapa yang dijual di pasar dalam negeri Australia terutama di supermarket-supermarket berasal dari luar negeri, atau diproduksi dari bahan baku yang diimpor.

Tapi ada lebih dari 11.000 pohon kelapa di Douglas Shire, Queensland dimana  8.500 di antaranya berada di tanah milik pemerintah setempat. Jim Scott adalah seorang arborist atau ahli pemeliharaan tanaman, yang berbasis di Port Douglas di ujung utara Queensland, yang bekerja pada program pemeliharaan kelapa sawit di  Douglas Shire Council.

Di daerah yang memiliki tingkat lalu lintas tinggi ini, pohon kelapa secara teratur mengalami pemangkasan karena alasan keamanan.

"Anda harus memanjat pohon kelapa tersebut, tubuh anda diikat, dan anda punya dua titik jangkar - lalu Anda menebas semua batang pohon kelapa, bunga-bunganya dan semua buah kelapa dan pohon kelapa itu aman selama sekitar enam bulan di titik tersebut, "kata Scott.

ahli pemeliharaan tanaman Jim Scott
Ahli pemeliharaan tanaman atau Arboris, seperti Jim Scott secara rutin memangkas pohon kelapa untuk alasan keamanan.

ABC News: Courtney Wilson

Sebuah pohon kelapa kelapa dewasa dapat menghasilkan hingga 100 buah kelapa per tahun - dan pekerjaan untuk memelihara pohon tersebut membutuhkan kerja keras fisik dan konstan.

"Kami ingin menjaga pohon kelapa kami - mereka adalah bagian dari atmosfir santai dan tropis, tapi kami juga ingin memastikan pengunjung dan penduduk lokal kami aman dan mereka tidak terkena risiko tertimpa buah kelapa yang jatuh," papar Dewan Walikota Douglas Shire, Julia Leu.

Tapi apakah memangkas pohon kelapa ini adalah tindakan yang membuang -buang sumber daya berharga? Dan apa yang terjadi dengan buah kelapanya? "Buah kelapa yang berukuran besar, mereka kita manfaatkan - kita punya beberapa orang yang kita pasok, mereka akan menjual kelapa-kelapa itu di pasar," kata Scott.

"Untuk waktu yang lama, tidak pernah ada perkebunan kelapa komersial di sini. Ada banyak perkebunan kecil, tapi tidak ada yang skalanya cukup besar untuk membuatnya layak secara komersial."

"Jika seseorang bisa meningkatkan skala produksi ini, pasti ada potensi."

Manfaatkan kelapa dari ruang publik

Sudah ada sejumlah upaya dari kalangan wirausaha untuk memanfaatkan tanaman tropis ini.

Casey dan Jesse Willetts menggunakan kelapa yang dikumpulkan dari pantai-pantai di sekitar Port Douglas untuk membuat keripik kelapa.

Casey dan Jesse Willets
Pengusaha keripik kelapa Casey dan Jesse Willets memulai usaha mereka empat tahun laly sebagai hobi saja.

ABC News: Courtney Wilson

Sesuatu yang dimulai dari hobi semata sekitar empat tahun yang lalu telah berevolusi dari secara tidak sengaja memanen kelapa 20 butir kelapa sebulan sekali menjadi bisnis yang sekarang mampu memproses sekitar 600 kelapa setiap sepuluh hari sekali.

Semua kelapa itu diambil dari ruang publik - yang menurut dewan kota Douglas Shire, Julia Leu "tidak masalah".

"Masyarakat, selama bertahun-tahun, telah mengambil kelapa – mereka bahkan pergi ke pasar membawa beberapa buah kelapa dan menjualnya," katanya."Warga kami juga ada yang membuat cinderamata, dan ada banyak warga yang memanen kelapa dan memasoknya untuk set pembuatan film.

"Sebagai contoh, saya mengenal seorang warga yang baru-baru ini memasok kelapa untuk film ‘Pirates of the Caribbean."

Impor kelapa segar

Pembuat alat pembolong tempurung kelapa Paul Richardson
Alat pembolong tempurung atau batok kelapa ini membantu orang meminum langsung air kelapa dari dalam tempurungnya.

ABC News: Courtney Wilson

Paul Richardson adalah warga yang sangat menyukai kelapa.

Setelah pindah ke utara Queensland pada usia tiga puluhan, dia banyak berinvestasi pada tanaman kelapa, dia menemukan alat yang dapat  membantu orang membuka buah kelapa untuk meminum air di dalamnya.

Alat pembolong buah kelapa buatannya telah mendunia.

Paul Richardson dengan alat pembolong tempurung kelapa buatannya
Alat pembolong tempurung kelapa yang dibuat sendiri oleh Paul Richardson sudah mendunia.

ABC News: Courtney Wilson

"Saya pikir alat ini sudah beredar di lebih dari 80 negara dan di tempat-tempat yang jauh, tapi terutama di Florida dan Hawaii dimana budaya menikmati air kelapa dari buahnya langsung itu ada dan mereka bisa membeli alat yang layak untuk itu," kata Paul Richardson.

Di rumah tinggalnya di Speewah, pedalaman Cairns, Paul Richardson juga menyebarkan pohon kelapa bonsai dan menjualnya ke pembibitan grosir.

"Saya bisa, kurang lebihnya, menaruh mesin air minum di halaman belakang seseorang dan menjual kepada mereka air kelapa kepada mereka.” Katanya.

Paul Richardson mengatakan Australia utara memiliki potensi untuk memasuki industri kelapa yang jauh lebih besar jika dilakukan dengan benar.

Menurutnya kuncinya adalah pendidikan, sehingga konsumen bisa memahami perbedaan antara produk kelapa yang berkualitas baik dan buruk.

"Alangkah baiknya melihat pengolahan kelapa premium di sini di Queensland utara - tidak bersaing dengan produk impor, karena Anda tidak akan pernah benar-benar bisa mengimpor air kelapa sesegar yang bisa Anda hasilkan di sini," katanya.

"Bukan hal yang buruk jika orang harus membayar harga yang adil untuk sesuatu yang dipanen dengan lembut daripada produk sampingan dari buah kelapa yang sudah tua yang kemudian dikemas ulang dan diformulasikan ulang dan diberi label air kelapa muda.

"Itu bukan produk yang asli."

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement