REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyebut daya saing produk-produk Indonesia semakin meningkat, baik di pasar global maupun domestik. Indikasi itu setidaknya ditunjukkan oleh naiknya peringkat Indonesia dalam Global Competitiveness Index 2017-2018, yakni ranking ke-36 dari 137 negara atau naik lima peringkat dibandingkan tahun 2016 yang menduduki posisi ke-41.
Menurut Menperin, makin kompetitifnya produk-produk Indonesia salah satunya didorong oleh pemanfaatan teknologi digital terkini oleh manufaktur dalam negeri. Karenanya, ia mendorong agar industri nasional, baik yang skala besar maupun sektor IKM, dapat memanfaatkan perkembangan teknologi digital terkini untuk meningkatkan daya saing produk-produk mereka.
Kemenperin mencatat, Indonesia saat ini unggul sebagai eksportir pakaian jadi terbesar ke-14 di dunia dan ke-3 di ASEAN dengan nilai ekspor mencapai 7,1 miliar dolar AS pada tahun 2016. Selain itu, untuk produk alas kaki, Indonesia berada pada peringkat ke-6 di dunia dengan market share sebesar 3,6 persen dan nilai ekspor mencapai 4,5 miliar dolar AS.
Perhiasan juga menjadi salah satu andalan ekspor Indonesia karena mampu memberikan kontribusi senilai 4,1 miliar dolar AS terhadap devisa negara," kata Menperin, melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (2/10).
Sebelumnya, World Economic Forum (WEF) merilis sebuah laporan terkait Global Competitiveness Index 2017-2018 yang menempatkan Indonesia pada posisi ke-36 dari 137 negara atau naik lima peringkat dibandingkan tahun sebelumnya yang menduduki posisi ke-41.
Laporan tersebut juga menempatkan Indonesia pada peringkat ke-31 dalam inovasi dan ke-32 untuk kecanggihan bisnis. Bahkan, Indonesia dinilai sebagai salah satu inovator teratas di antara negara-negara berkembang, bersama dengan Cina dan India.