REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump lelah membangun komunikasi dengan Korea Utara (Korut). Komunikasi merupakan langkah sia-sia yang dilakukan kepada pemimpin Korut.
Menurutnya, komunikasi sudah dilakukan sejak Kim Jong-un menjabat sebagai pemimpin pada 2011 lalu. Hal itu terus dilakukan oleh pendahulunya, George W. Bush dan Barack Obama yang dianggapnya gagal menangani masalah.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Rex Tillerson mengatakan, AS masih terus berkomunikasi secara langsung dengan Korut terkait roket nuklir mereka. Namun, Korut agaknya enggan untuk melakukan pembicaraan tersebut.
"Saya katakan kepada Menteri Luar Negeri kita yang luar biasa, Rex Tillerson bahwa dia menyia-nyiakan waktunya untuk bernegosiasi dengan 'Little Rocket Man'," kata Trump sambil menyidir Kim Jong-unn.
Tillerson menyatakan harapannya agar ketegangan dengan Korea Utara dapat mereda. Ini menyusul, langkah Korut yang terus mengembangkan roket nuklir yang disebut-sebut memiliki daya jelajah hingga Amerika.
Tillerson mengatakan, saat ini pihaknya menjajaki komunikasi tersebut. Dia melanjutkan, AS memiliki beberapa saluran terbuka untuk melakukan komunikasi langsung dengan pemerintah Korut.
"Jadi lihat saja. Kami bertanya: 'Apakah Anda ingin berbicara?" katanya.