Senin 02 Oct 2017 14:41 WIB

800 KK di Takokak Terkena Dampak Bencana Pergerakan Tanah

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah rumah rusak akibat pergerakan tanah (ilustrasi)
Foto: Mahmud Muhyudin
Sejumlah rumah rusak akibat pergerakan tanah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Sebanyak 800 unit rumah warga di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah. Kejadian tersebut terjadi sejak kawasan Cianjur diguyur hujan sejak Jumat (29/9).

"Dari laporan tim yang di lapangan menyebutkan ada 800 kepala keluarga (KK) yang terdampak," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Sugeng Supriyatno kepada wartawan Senin (2/10).

Sementara itu jumlah jiwa yang terdampak bencana mencapai sekitar 1.300 orang. Menurut Sugeng, ribuan warga yang  terdampak bencana ini sebagian besar telah mengungsi ke tempat yang aman. Di antaranya ke rumah saudara atau tetangga yang rumahnya masih aman dari bencana pergerakan tanah.

Sugeng menerangkan, tempat tinggal warga yang terkena dampak pergerakan tanah rata-rata mengalami retak-retak pada bagian rumah baik lantai maupun dinding bangunan. Kerusakan bangunan ini, lanjut dia terutama terjadi pada saat Cianjur diguyur hujan deras sejak beberapa hari lalu.

Sugeng mengatakan, kerusakan bangunan ini dikhawatirkan akan mengancam warga yang tinggal di dalamnya. Pasalnya terang dia, intensitas hujan yang tinggi berpotensi memperparah kondisi pergerakan tanah di Takokak. Lebih lanjut Sugeng mengatakan, bencana pergerakan tanah di Takokak ini baru pertama kali terjadi. Sebelumnya lanjut dia bencana tersebut melanda daerah lain di Cianjur.

Oleh karena itu, Sugeng mengatakan, BPBD akan mengajukan adanya kajian dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai kondisi tanah di Takokak. Hal ini untuk mempertimbangkan perlu tidaknya relokasi warga dari lokasi bencana.

Kepala Desa Waringinsari Cecep Supriadi mengatakan, pergerakan tanah menyebabkan lima rumah mengalami kerusakan berat karena ambruk. "Ratusan rumah lainnnya mengalami rusak berat, sedang, dan ringan," imbuh dia.

Menurut Cecep, bencana pergerakan tanah juga melanda lahan pertanian yang mencapai puluhan hektare. Jumlah pasti lahan yang terdampak bencana lanjut dia masih dalam pendataan aparat desa. Cecep mengatakan, warga yang rumahnya rusak akibat bencana telah diungsikan ke tempat lain yang aman. Di antaranya ke balai desa, madrasah, dan rumah saudara terdekat.

Cecep mengatakan, aparat desa mencatat ada sekitar 600 KK yang sudah mengungsi. "Mereka membutuhkan bantuan obat-obatan, makanan, dan selimut," ujarnya.

Di sisi lain, BPBD Cianjur mencatat ada enam kecamatan di Cianjur yang dilanda bencana longsor dalam beberapa hari terakhir. "Longsor terjadi di Kecamatan Sindangbarang, Cikadu, Cibinong, Tanggeung, Kadupandak, Agrabinta, " kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Sugeng Supriyanto.

Dalam bencana di enam kecamatan ini, dia mengatakan, ada rumah warga yang tertimbun longsor. Selain itu ada tanah yang ambles dan berpotensi mengenai jalan umum di Cikadu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement