Senin 02 Oct 2017 15:34 WIB

Begal Sadis yang Baru Keluar dari Sel Ditembak Mati

Rep: Issha Harruma/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Penembakan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polisi kembali menembak mati seorang pelaku begal di Medan, Sumatra Utara. Pelaku merupakan seorang residivis dan baru keluar dari penjara usai menjalani hukuman dalam kasus serupa.

Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho mengatakan, tersangka begal yang tewas ditembak, yakni Almeratz Martinus alias Army Reza (32), warga Jl Sei Wampu Baru, Medan. Dia dilumpuhkan saat menjalankan aksinya, Ahad (1/10) subuh. "Yang bersangkutan baru keluar dari Lapas setelah Lebaran 2017 lalu," kata Sandi di RS Bhayangkara Medan, Senin (2/10).

Saat itu, pelaku yang bersenjata pistol sedang beraksi di Jl Kangkung, Petisah Hulu, Medan Baru. Dia berusaha merampok sepeda motor yang dikendarai Randi Aprinianda (21) dan Toni (16), warga Jl Starbang, Medan Polonia.

Sandi mengatakan, Almeratz beraksi bersama seorang rekannya yang kini masih diburu polisi. Dalam perampokan itu, Almeratz berperan menodongkan senjata yang diduga senjata api kepada korban. Tak hanya itu, dia juga mengacungkan senjata itu kepada polisi yang datang ke lokasi. "Kebetulan saat itu ada petugas Satgas Anti Begal yang sedang berpatroli. Melihat korban sedang dipepet, petugas langsung bertindak," ujar dia.

Petugas sempat memperingatkan para pelaku. Namun pelaku malah menodongkan senjata ke arah mereka. Polisi pun langsung memberikan tindakan tegas kepada pelaku. Atas tembakan ini, pelaku kemudian dibawa ke rumah sakit, namun meninggal sebelum tiba di sana. Sementara rekan pelaku melarikan diri. "Pelaku ini memang terpaksa ditembak karena mengancam jiwa petugas dan juga korban," kata Sandi.

Saat ini, jenazah pelaku masih berada di ruang jenazah RS Bhayangkara Medan. Polisi pun masih memburu rekannya. Dari tangan pelaku, polisi menyita sepucuk senjata airgun, pisau, telepon genggam, dan lintingan yang berisi ganja kering.

"Kami tidak bangga bisa menembak pelaku kejahatan, kami bangga kalau bisa mencegah kejahatan. Namun, bila terpaksa dilakukan untuk melindungi nyawa petugas atau masyarakat, maka dengan terpaksa kami harus melakukannya," ujar Sandi.

Beberapa pekan terakhir, kasus begal kembali marak terjadi di kota Medan. Sebelumnya, polisi juga menindak tegas pelaku begal terhadap dua pengendara angkutan online di Medan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement