REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kepolisian Las Vegas berhasil menembak mati pelaku penembakan di sebuah konser musik country di Vegas Strip, Las Vegas, Amerika Serikat (AS) pada Ahad (1/10) malam, yang menyebabkan 20 orang tewas dan 100 lainnya luka-luka. Kendati demikian, polisi belum merilis identitas pelaku.

Cole Watson, seorang penonton pada konser tersebut menuturkan, ia dan penonton lainnya memang mendengar letupan-letupan ketika acara sedang berlangsung. Awalnya terdengar seperti seseorang sedang meledakkan banyak petasan.

Tapi kemudian saksi sadar bahwa itu adalah suara tembakan dan semua orang berlari. "Adegan itu gila, ini adalah kekacauan," kata Watson seperti dikutip laman Aljazirah.

Cari Copeland Pearson, seorang penonton lainnya, mengaku melihat cukup banyak korban saat hendak melarikan diri dari lokasi konser. Adaorang mati tepat di sebelah saya. Kami merangkak melewati orang mati, ujarPearson yang mengaku masih terhenyak melihat insiden tersebut.

Puluhan kendaraan polisi segera datang ke lokasi kejadian setelah menerima laporan warga tentang penembakan tersebut. Kepolisian meminta warga agar menjauhi lokasi penembakan.

"Tolong jauhi daerah itu. Kami memiliki banyak korban saat ini," kata Sersan Jeff Clark dari Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas ketika sampai di lokasi kejadian.

Sejumlah penonton melaporkan kepada polisi, mereka melihat percikan api dari moncong senjata atas Mandalay Bay Hotel and Casino, yang lokasinya berada tepat di samping lokasi konser. Mereka merasa,suara asal tembakan juga berasal dari lantai atas hotel tersebut.

Menerima laporan tersebut, sejumlah personel kepolisian dikerahkan untuk mengepung dan memeriksa Mandalay Bay Hotel and Casino. Laporan para penonton memang tak meleset. Kepolisian Las Vegas berhasil menemukan pelaku dan menembaknya hingga tewas di lantai 32 hotel tersebut.

Kepolisian Las Vegas meyakini tak ada lagi pelaku lain yang terlibat dalam penyerangan brutal ini.(Kamran Dikarma)

Ikuti Whatsapp Channel Republika