Senin 02 Oct 2017 17:21 WIB

Masyarakat Upah Rendah Dijatah 30 Persen Hunian Strategis

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nur Aini
Perumahan (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Perumahan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta hunian strategis terintegrasi berkonsep Transit Oriented Development (TOD) bisa memiliki kuota 30 persen dari total unit yang ada untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Rini mengatakan persentase tersebut harus diberlakukan jika konstruksi hunian tersebut dari BUMN.

Hal itu pun akan diterapkan di hunian strategis yang dibangun Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) bekerja sama dengan Kereta Api Indonesia (KAI) di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat. "Biasanya kan untuk MBR itu hanya 25 persen, tapi sekarang 30 persen minimal. Itu dorongan kita, ini (TOD di Stasiun Pondok Cina) kan lokasinya premium biasanya jarang mau memberikan untuk MBR," kata Rini usai peletakan batu pertama hunian strategis di Stasiun Pondok Cina, Depok, Senin (2/10).

Hunian strategis terintegrasi transportasi di Stasiun Pondok Cina dibandrol dengan harga Rp 7 juta per meter persegi. Rini memastikan meski harga jauh lebih murah dari biasanya tetapi tetap dibangun dengan standar yang sama untuk hunian yang rencananya akan dibangun di atas Stasiun Pondok Cina itu.

Menurut Rini, dengan standar yang sama biasanya hunian tersebut pe runitnya dijual dengan kisaran Rp 8,5 juta sampai Rp 9 juta per meter persegi. "Karena ini kan kerja sama dengan KAI, lahannya juga punya KAI tentunya kita ingin coba dengan lahan kita sendiri bisa memberikan subsidi buat MBR," jkata Rini.

Dengan harga Rp 7 juta permeter persegi, Rini menuturkan pengerjaan konstruksinya masih ditawarkan ke BUMN. Menurutnya, pengerjaan konstruksinya swasta tidak mudah dengan harga tersebut. Hanya saja, jika ada swasta yang tertarik dengan standar yang ada saat ini maka pihaknya akan terbuka.

Dia menambahkan, dana untuk membangun hunian tersebut didapatkan dari pinjaman bukan dari Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara (APBN). "Ini semua merupakan sinergi dari BUMN. "Makanya saya tekankan betul di tiap hunian berkonsep TOD harus ada untuk MBR-nya minimal sampai 30 persen," tutur Rini.

Agar kuota tersebut tepat sasaran kepada MBR, Rini mengatakan jika ada masyarakat menengah ke atas yang membeli dan ingin menjual kembali harus ke perusahaan yang BUMN bentuk. Rini memastikan, perusahaan yang akan dibentuk tersebut tetap akan membeli dengan harga pasar dan akan dijual kembali kepada masyarakat berpendapatan rendah.

Hunian terintegrasi transportasi di Stasiun Pondok Cina akan menyediakan 3.440 unit dengan dua tipe satu kamar seluas 32 meter persegi dan dua kamar seluas 42 meter persegi. Hunian yang akan dibangun di 49 lantai tersebut akan menjual unit dengan subsidi hanya untuk yang memiliki luas 32 meter persegi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement