REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Saiful Muzani Research and Consulting (SMRC) menyatakan jika isu kebangkitan PKI muncul karena dimobilisasi oleh kekuatan politik PKS dan Gerindra. Politikus PKS, Nasir Djamil berpendapat jika hasil survei biasanya bias.
"Kalau dia yang survei enggak saya anggap, cenderung bias," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Ahad (2/10).
Nasir menuturkan survei bukanlah satu-satunya alat ukur, ditambah lagi banyak yang sebenarnya perlu dipertanyakan terkait dengan survei yang dilakukan oleh Saiful tersebut. Selain itu, Nasir juga mengaku tahu siapa Saiful Muzani, sehingga dirinya tidak mau ambil pusing dengan pernyataan Saiful yang menganggap bahwa isu PKI dimobilisasi oleh partai politik, PKS salah satunya.
"Jadi sangat kita sayangkan apa yang disurvei itu. Saya tidak percaya ya," terangnya.
Ditambah lagi, ujar Nasir, isu PKI dan komunis adalah ancaman bagi bangsa. Sehingga menurutnya siapa saja tidak hanya Gerindra dan PKS, namun seluruh anak bangsa pastinya merasa terganggu dan tentu menginginkan partai komunis tersebut bangkit.
"Jadi soal isu (PKI) saya pikir setiap warga negara punya tanggungjawab untuk mengingatkan anak bangsa, siapapun, tidak ada sekat-sekat. Jadi sebenarnya sangat tendensius juga hasil survei itu," ungkap Nasir.
Sebelumnya menurut hasil survei SMRC, bahwa opini kebangkitan PKI di masyarakat tidak terjadi secara alamiah. Melainkan hasil mobilisasi opini kekuatan politik tertentu, terutama pendukung Prabowo, mesin politik PKS dan Gerindra.