Selasa 03 Oct 2017 04:59 WIB

Keterlambatan Bonus SEA Games Ganggu Persiapan Asian Games

Rep: Fitriyanto/ Red: Ratna Puspita
Bonus Medali SeaGames. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan sambutan sebelum penyerahan bonus peraih medali di SEA Games 2015 Singapura di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (9/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Bonus Medali SeaGames. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memberikan sambutan sebelum penyerahan bonus peraih medali di SEA Games 2015 Singapura di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Keterlambatan pencairan bonus SEA Games 2017 bisa menganggu memengaruhi atlet, terutama mempersiapkan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Pemerintah berencana mencairkan bonus tersebut pada Desember mendatang, kendati pelaksanaan SEA Games 2017 telah berlalu lebih dari sebulan.

Keterlambatan bonus itu membuat atlet harus semakin memusingkan hal teknis mengingat selama ini gaji kerap tertunda dan pemusatan latihan belum jelas. Atlet renang yang juga peraih emas SEA Games 2017, Indra Gunawan, mengatakan membutuhkan bonus tersebut mengingat penghasilan bulanan yang didapat dari pelatnas masih sangat minim. 

Dia mengilustrasikan jika pembayaran gaji berjalan lancar maka jumlah gaji itu belum bisa memenuhi setengah kebutuhan hidup keluarga. Apalagi, dia menambahkan, sekarang gaji pelatnas sering terlambat serta ketidakjelasan kabar pemusatan latihan nasional untuk Asian Games 2018. 

“Gaji pelatnas, pelatnas Asian Games, ditambah bonus SEA Games 2017 yang begitu lama diberikan. Bagaimana atlet bisa konsentrasi untuk persiapan Asian Games 2018, kalau kami masih harus dipusingin ama hal seperti ini?” kata dia kepada Republika, Senin (2/10). 

Indra berhasil merebut emas 50 meter nomor gaya punggung pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia. Perenang yang diproyeksikan mampu merebut medali emas di Asian Games 2018 ini menuturkan dia menerima Rp 8 juta per bulan. 

Dengan jumlah itu, ayah dua anak, yakni Szofia (4 tahun) dan Gareth (2), ini mengaku kerap pusing mencari dana tambahan untuk biaya keluarga. Karena itu, dia mengandalkan bonus atau hadiah yang di dapat dari prestasi yang dia bukukan di setiap kejuaraan yang diikuti.

“Harapan saya mudah-mudahan pencairan bonus SEA Games 2017 bisa dipercepat. Karena bonus tersebut untuk membiayai kebutuhan keluarga,” kata perenang berusia 29 tahun itu. 

Atlet, yang sempat berencana pensiun dari kolam renang kalau tidak meraih emas pada SEA Games 2017, berharap kepada pemerintah untuk memberikan semacam tunjangan untuk atlet berprestasi yang telah berkeluarga. "Kalau bisa jangan disamakan honor atau gaji pelatnas bagi atlet yang masih single dan atlet yang sudah berkeluarga. Karena kebutuhan atlet berkeluarga lebih banyak. Untuk Uang sekolah anak saja sebulan sekitar satu juta,” kata dia. 

Indra juga berharap untuk bonus bagi atlet yang berprestasi ada peningkatan. Peraih medali emas SEA Games 2017 mendapatkan bonus Rp 200 juta, atau sama dengan SEA Games tahun 2011. “Masa tidak ada kenaikan sama sekali?” kata dia. 

Selain bonus dari pemerintah pusat, menurut Indra, sejumlah pihak juga berjanji memberikan bonus seperti Ketua Umum PP PRSI dan Koni Jawa Timur. "Kalau dari KONI Jawa Timur biasanya lama pencarian bonus nya bisa satu sampai dua tahun setelah SEA Games 2017 baru dicairkan,” kata dia. 

Perenang andalan Indonesia lainnya, Siman Sudartawa, menyatakan dengan keteralmbatan pencairan bonus membuat atlet akan menggunakan uang simpanan yang mereka miliki untuk kebutuhan sehari-hari. "Apalagi saat ini juga pelatnas Asian Games 2018 belum jelas, jadi kita tidak ada pemasukan sehingga harus menggunakan uang simpanan padahal dana kita terbatas. Dia menambahkan hal ini cukup mengganggu persiapan Asian Games 2018.

Peraih emas ASEAN Para Games 2017 dari cabang Tenis Meja, David Jacobs dapat memaklumi lamanya pencarian bonus bagi atlet. “Kami dapat memaklumi, mungkin memang prosedurnya seperti itu. Sudah biasa kami mengalami hal seperti ini,” kata David. 

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memastikan pencairan bonus peraih medali SEA Games dan Paragames 2017 maksimal sebelum Natal mengingat saat ini masih dilakukan penyesuaian administrasi.

"Masih ada yang harus disesuaikan. Apalagi saat ini untuk yang paragames masih dalam proses," kata Menpora di sela kunjungan ke lokasi pengungsian Gunung Agung di GOR Swecapura, Klungkung, Bali, Sabtu (30/9).

Demi merealisasikan pencairan bonus, menpora mengatakan, pihak Kemenpora terus bergerak cepat. Harapannya, semua bonus bisa dicairkan tidak terlalu lama mengingat peraih medali juga sangat membutuhkan bonus tersebut, yang salah satunya untuk Natal dan Tahun Baru.

Jika dilihat dari data yang ada sebelumnya, maka bonus bagi peraih medali emas SEA Games adalah Rp 200 juta, perak, Rp 100 juta dan perunggu Rp 50 juta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement