REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Klub-klub yang berkompetisi di Liga Spanyol yakni Barcelona, Espanyol, dan Girona memutuskan untuk bergabung dengan aksi pemogokan di Katalunya pada Selasa (3/10).
Aksi mogok itu, yang disebut-sebut dilakukan oleh lebih dari 40 persatuan dan asosiasi di wilayah tersebut yang berada di bawah organisasi Table for Democracy, disebabkan oleh upaya keras kepolisian dalam menghentikan referendum kemerdekaan Katalunya pada Minggu, yang dinyatakan ilegal oleh pemerintah Spanyol.
Lebih dari 840 orang memerlukan perawatan medis menyusul bentrokan-bentrokan dengan polisi huru-hara pada sejumlah kejadian, yang merupakan krisis konstitusional terdalam di Spanyol selama berdekade-dekade. Meski banyak pemain dari tim inti Barcelona akan pergi untuk bergabung dengan tim nasional masing-masing menjelang agenda pertandingan internasional mendatang, para pemain dan staf klub yang tersisa tidak akan mendatangi pusat latihan pada Selasa (3/10).
"FC Barcelona bergabung dengan pemogokan di seantero negeri yang diserukan Table of Democracy, dan oleh karena itu besok klub akan ditutup," cuit Barcelona pada Senin (2/10).
"Tidak satu pun tim-tim profesional atau tim-tim junior di FC Barcelona akan berlatih besok di Ciutat Esportiva."
Tedapat pula aksi protes di seantero wilayah itu pada Senin di mana para pekerja di seluruh area Katalunya akan berhenti bekerja selama 15 menit pada tengah hari, termasuk para pekerja di kantor-kantor klub Barcelona.
Espanyol dan Girona, yang juga bermarkas di Katalunya, telah merilis pernyataan pada Senin (2/10) yang mendeklarasikan niat mereka untuk bergabung dengan pemogokan umum.
Meski terjadi aksi protes yang berujung kekerasan aparat kepolisian pada Minggu, Barcelona tetap dapat memainkan pertandingan Liga Spanyol mereka melawan Las Palmas yang dilakukan tanpa kehadiran penonton, dengan meraih kemenangan 3-0.