Selasa 03 Oct 2017 06:07 WIB

Pesohor AS Sampaikan Pesan Atas Insiden Penembakan Massal

Rep: Puti Almas/ Red: Nidia Zuraya
Hotel The Mandalay Bay lokasi tempat terduga penembakan Las Vegas, Nevada, AS, Senin (2/10)
Foto: Paul Buck/EPA-EFE
Hotel The Mandalay Bay lokasi tempat terduga penembakan Las Vegas, Nevada, AS, Senin (2/10)

REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Penyanyi asal Amerika Serikat (AS) Lady Gaga mendesak Pemerintah AS untuk bertindak cepat dalam memperketat undang-undang pengendalian senjata di negara itu. Hal ini menyusul penembakan massal yang terjadi di Las Vegas pada Ahad (1/10) malam.

"Ini adalah sebuah tindakan terorisme, yang tidak didasarkan pada suatu ras, jenis kelamin, atau bahkan agama. Sata meminta agar Pemerintah AS bersatu menghadapi hal ini," ujar Lady Gaga melalui akun Twitter miliknya, Senin (2/10).

Ia menuturkan kepada kepala Kongres AS Paul Ryan serta Presiden AS Donald Trump untuk memperketat peraturan mengenai pengendalian senjata. Lady Gaga telah menilai ini menjadi salah satu masalah utama, di mana undang-undang yang mengatur hal itu tidak ditegakkan.

"Doa adalah sesuatu yang penting di tengah situasi ini, namun saya memohon kepada Kepala Kongres AS @SpeakerRyan dan Presiden AS @realDonaldTrump yang memiliki kekuatan dalam negara ini untuk memperketat undang-undang pengendalian senjata, secepatnya," jelas Lady Gaga.

Ia juga menyampaikan kepada para penggemarnya untuk berdoa atas peristiwa menydihkan yang baru saja terjadi di AS kali ini. Lady Gaga mengungkapkan rasa duka cita mendalam bagi para korban dan keluarga mereka dalam penembakan massal Las Vegas.

Kemudian, sejumlah penyanyi ternama AS lainnya seperti Rihanna juga menyampaikan duka cita mendalam atas penembakan massal Las Vegas. Ia juga mengatakan bahwa apa yang terjadi adalah sebuah teror yang mengerikan.

"Saya mengucapkan doa untuk semua korban serta keluarga yang mereka cintai atas terjadinya insiden ini, demikian dengan semua warga dan orang-orang yang berada di Las Vegas," tulis Rihanna melalui Twitter.

Demikian dengan Taylor Swift yang menyampaikan kesedihan atas penembakan massal di Las Vegas. Ia mengungkapkan duka cita mendalam bagi para korban dan keluarga mereka.

"Tidak ada kata yang dapat mengungkapkan ketidakberdayaan dan kesedihan yang saya rasakan bagi para korban dan keluarga mereka dalam insiden ini," jelas Swift.

Penembakan massal yang terjadi di Las Vegas pada Ahad (1/10) malam, tepatnya berlangsung sekitar pukul 22.08 waktu setempat. Setidaknya 58 orang tewas dan 515 lainnya terluka dalam peristiwa ini.

Pelaku di balik peristiwa ini diketahui adalah pria bernama Steve Paddock yang meluncurkan serangan dari lantai 32 Hotel Mandalay Bay.

Pria yang diidentifkasi berusia 64 tahun itu mengarahkan tembakan kepada kerumunan penonton dalam festival terbuka. Saat itu, setidaknya ada 22 ribu orang yang hadir mengikuti acara tersebut.

Pelaku yang diserbu oleh kepolisian kemudian mengakhiri nyawanya sendiri. Saat operasi untuk menghentikan aksi Paddock dilakukan, ia telah tewas dan sebanyak 10 senjata ditemukan di ruangan kamar tempatnya melepaskan tembakan.

Kepolisian mengatakan Paddock berasal dari Mesquite, Nevada dan menetap di sana. Kemudian, pihak berwenang di kota tersebut juga melakukan penyelidikan terhadap tempat tinggal pelaku dan menemukan sejumlah senjata. Meski demikian, tidak pernah ada catatan kriminal yang ia miliki selama ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement