REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Model dan presenter AS Kendall Jenner membuat pengakuan soal keterlibataannya di iklan minuman Pepsi. Pariwara yang dirilis pada April 2017 itu mengundang kontroversi karena dianggap menyepelekan rasisme.
Jenner tampak emosional saat membicarakan hal tersebut di pemutaran perdana musim ke-14 tayangan realitas Keeping Up With the Kardashians. Ia bahkan menangis karena tahu iklan itu menyinggung pemirsa.
"Saya mempercayai semua orang, saya mempercayai tim. Tapi setelah saya melihat reaksi orang-orang, saya menyadari apa yang salah. Saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa," kata Jenner yang tidak menyebutkan nama merek.
Dalam iklan, Jenner seolah membantu memfasilitasi perdamaian dalam sebuah demonstrasi. Perannya adalah memberikan sekaleng Pepsi kepada seorang perwira polisi yang sedang mengamankan aksi.
Apa yang dipermasalahkan adalah bahwa iklan tersebut menyepelekan aksi protes Black Lives Matter. Kampanye melawan rasisme terhadap warga Afrika-Amerika itu dimanfaatkan latarnya dengan pesan yang sama sekali melenceng.
Sekarang Jenner baru menyesal karena tidak menganalisis hal tersebut sejak awal. Perempuan kelahiran 3 November 1995 itu meminta maaf dan menyatakan tidak pernah bermaksud menyinggung atau menyakiti orang lain.
"Jika saya tahu akan seperti ini, saya tidak akan pernah melakukannya. Tapi saya tidak tahu pada saat itu, saya merasa sangat bodoh," kata Jenner, dikutip dari laman Time, Senin (2/10).