Selasa 03 Oct 2017 07:26 WIB

Pelaku Penembakan Las Vegas Kaya Raya dan Suka Judi

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi setempat berlindung dari balik mobil di dekat  Mandalay Bay, Las Vegas Strip, Ahad (1/10) waktu setempat.
Foto: John Locher/AP
Polisi setempat berlindung dari balik mobil di dekat Mandalay Bay, Las Vegas Strip, Ahad (1/10) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Pelaku penembakan mematikan di Las Vegas, Stephen Paddock, diketahui merupakan mantan akuntan yang kaya raya. Ia sepertinya saat ini sedang menjalani masa pensiun yang tenang di komunitas pensiunan Mesquite, Nevada.

Pihak berwenang mengatakan, pria berusia 64 tahun ini memiliki lisensi untuk menerbangkan pesawat kecil dan memiliki dua pesawat. Menurut salah satu tetangganya, Paddock adalah seorang penjudi profesional dan agak sedikit aneh.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters, Ada alasan untuk percaya Paddock memiliki sejarah masalah psikologis. Saudara laki-laki tersangka, Eric Paddock, mengatakan kepada wartawan, ayah mereka, Patrick Benjamin Paddock, adalah perampok bank yang dulunya ada di daftar paling dicari FBI dan pernah melarikan diri dari penjara.

Menurut sebuah poster yang dikeluarkan pada 1969 oleh penegak hukum, Patrick Benjamin Paddock telah didiagnosis sebagai psikopat. Eric Paddock mengatakan, keluarganya sangat terkejut oleh dugaan saudaranya terlibat dalam pembantaian di Las Vegas.

"Sama sekali tidak masuk akal, tidak ada alasan dia melakukan ini. Dia hanya seorang pria yang suka bermain poker dan menaiki kapal pesiar dan makan burrito di Taco Bell," kata Eric Paddocks.

Dia menambahkan, saudaranya bukan orang yang sangat rajin dan tidak memiliki latar belakang militer. Menurut NBC News, Stephen Paddock baru-baru ini melakukan beberapa transaksi perjudian bernilai puluhan ribu dolar, namun tidak jelas apakah taruhan tersebut menang atau kalah.

Saudara laki-laki tersangka lainnya, Bruce Paddock, mengatakan saudaranya adalah investor properti multi-jutawan. Perusahaan pertahanan Lockheed Martin mengatakan Paddock pernah bekerja untuk salah satu perusahaannya tiga dekade lalu

Penyelidik telah menggeledah sebuah rumah dua lantai, yang merupakan bagian dari komunitas pensiunan Mesquite, berjarak sekitar satu jam dari Las Vegas. Juru bicara kepolisian Mesquite mengatakan rumah itu bagus dan bersih, tidak ada yang luar biasa.

Namun dia yakin beberapa senjata dan amunisi ditemukan di dalamnya. Paddock pindah ke sana pada Juni 2016 dari Reno, Nevada. Dia tinggal di sini dengan pacarnya Marilou Danley (62 tahun).

Pihak berwenang telah meminta bantuan untuk menemukan Danley, namun dia dilacak berada di luar AS. Penyidik kemudian mengatakan Danley telah diwawancarai dan tidak lagi menjadi target pencarian polisi.

Aksi penembakan ini adalah penembakan paling mematikan dalam sejarah moderen AS. Jumlah korban tewas melebihi 49 orang yang terbunuh di sebuah kelab malam di Orlando, Florida, pada Juni 2016.

Paddock melepaskan tembakan dari Mandalay Bay Hotel and Casino pada Ahad (1/9) malam. Ia menewaskan sedikitnya 59 orang dan melukai lebih dari 500 lainnya.

Sebanyak 19 senapan ditemukan di kamar hotel lantai 32 yang dipesan Paddock pada Kamis (28/9) lalu, bersamaan dengan ratusan peluru amunisi. FBI mengatakan Paddock tidak memiliki hubungan dengan kelompok teroris luar negeri, meskipun ada klaim dari ISIS atas insiden ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement