REPUBLIKA.CO.ID, KLUNGKUNG, BALI -- Ribuan siswa asal Kabupaten Karangsem mengungsi akibat status Gunung Agung yang masuk level IV atau awas. Kebutuhan akan tambahan tenaga pendidikan atau guru pun semakin meningkat.
"Kekurangan guru ini khusus untuk mengajar siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menangah Atas (SMA) yang jumlahnya mencapai ribuan orang yang berasal dari Kabupaten Karangasem," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung, I Ketut Sujana mewakili Kadis Pendidikan Klungkung, Dewa Gde Darmawan, di Kabupaten Klungkung, Senin.
Ia mengatakan, kekurangan guru ini disebabkan jumlah siswa SMP asal Karangasem yang bersekolah di Klungkung tercatat mencapai 1.071 siswa dan untuk siswa SMA asal Karangasem mencapai 929 orang siswa.
Hal ini diakuinya, mengakibatkan guru yang ada di masing-masing sekolah di Karangasem harus mengajar "double shift" dan ada beberapa sekolah yang dekat dengan pengungsian juga mengalami kekurangan kelas.
"Ada juga Guru yang harus mengajar lebih dari 24 jam selama seminggu, karena menyesuaikan dengan mata pelajaran siswa," katanya.
Berbeda dengan jumlah siswa Sekolah Dasar asal Kabupaten Karangasem yang bersekolah tidak jauh dari posko pengungsian di Kabupaten Klungkung yang tercatat jumlah siswanya secara keseluruhan hanya 364 orang.
"Kalau guru SD yang satu orang bisa ngajar beberapa pelajaran. Secara teknis, proses belajar mengajar berjalan dengan lancar. Namun dari sisi kondusifitas, sudah sangat berbeda sebelumnya adanya penambahan siswa disetiap kelas," katanya.
Untuk mengantisipasi hal ini, Dinas Pendidikan Klungkung bersama Pemerintah Provinsi Bali dan Pemkab Karangasem telah melaksanakan rapat koordinasi.
"Saya mengharapkan guru yang sebelumnya mengajar di Karangasem dapat membantu sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Klungkung," katanya.
Berdasarkan informasi dari Pemkab Karangasem, akan menugaskan 100 orang guru yang mengajar di daerahnya membantu guru-guru yang ada di Klungkung untuk ikut mengajar siswa-siswinya.
Untuk ketersediaan buku pelajaran untuk siswa, harap dia, ada kerjasama dari Pemkab Karangasem agar dana BOS yang didapat dapat digunakan untuk menunjang kegiatan pendidikan siswanya (asal Karangasem).
"Secara teknis, untuk segala administrasinya, tetap ditangani Pemkab Karangasem," ujarnya.