REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS - ISIS mengklaim bertanggung jawab atas aksi penembakan yang menewaskan sedikitnya 59 orang dan melukai 527 lainnya di sebuah festival musik di Las Vegas, Ahad (1/10) malam. Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan kantor berita Amaq, kelompok teror tersebut mengatakan, orang bersenjata, yang diidentifikasi oleh polisi sebagai Stephen Paddock, adalah seorang militan ISIS.
Kelompok ini juga mengklaim, Paddock telah masuk Islam beberapa bulan yang lalu dan menjadi mualaf. Menurut ISIS, serangan mematikan tersebut adalah tanggapan atas seruan untuk menargetkan negara-negara koalisi AS.
"Serangan Las Vegas dilakukan oleh seorang militan ISIS dan dia melakukannya sebagai tanggapan atas seruan untuk menargetkan negara-negara koalisi. Pelaku penyerangan Las Vegas telah masuk Islam beberapa bulan lalu," ujar penyataan yang dikeluarkan ISIS, dikutip Mirror.co.uk.
Terlepas dari klaim kelompok militan ini, polisi telah menyatakan, pembantaian tersebut bukan merupakan tindakan terorisme. Mereka mengaku, tidak memiliki informasi tentang motif Paddock, karena dia tidak memiliki catatan kriminal, sehingga tidak dipercaya berhubungan dengan kelompok militan manapun.
Dua pejabat senior AS mengatakan, tidak ada bukti pelaku penyerangan berkaitan dengan kelompok militan internasional manapun. Salah satu dari dua pejabat AS itu mengabaikan klaim tanggung jawab ISIS.
Mereka mengatakan, ada alasan untuk percaya tersangka memiliki sejarah masalah psikologis. Paddock diyakini telah menggunakan senapan serbu bertenaga tinggi untuk menewaskan korbannya di akhir pertunjukan bintang musik country Jason Aldean.