REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Seperti hari-hari biasanya, Devia (21 tahun) dan Sifa (20) menjalani profesi sebagai pemandu lagu (PL) di salah satu tempat hiburan malam jalan Perintis, kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin, (2/10) malam. Namun nahas datang tanpa diduga. Keduanya jatuh akibat tertembak timah panas dari dua anggota kepolisian sektor (polsek) Pakenjeng, semalam.
Keduanya kini menjalani perawatan di RSUD dr. Slamet Garut akibat luka tembak. Devia menderita luka tembak di bagian paha kiri hingga harus dirawat intensif. Adapun Sifa terkena di bagian hidung. Tetapi Sifa hanya memperoleh perawatan ringan saja karena hidungnya ternyata cuma terkena serpihan peluru.
Devia menuturkan, peluru yang menembus paha kirinya diduga berasal dari ruang karaoke sebelah yang tengah digunakan kedua oknum polsek tersebut. Letusan peluru yang ditembakkan kedua anggota polisi, kata dia, diduga mulanya mengenai dinding.
Namun lantaran sekat tempat hiburan hanya berasal dari bahan gipsum akhirnya peluru menebus dari ruang sebelah hingga ke ruangannya. "Karena dindingnya tipis akhirnya mengenai kaki saya," katanya, Selasa (03/10).
Sampai saat ini belum ada informasi lengkap mengenai motif penembakan itu. Kapolres Garut AKBP Novri Turangga ketika dikonfirmasi belum bisa memberikan informasi. Ia menyampaikan tengah menjalani rapat saat dihubungi. "Sebentar ya mas, saya lagi ada rapat," balasanya singkat lewat ponsel.
Kepala Seksi Propam Polres Garut Iptu Amat Rahmat mengatakan, proses pengumpulkan informasi mengenai kedua oknum polisi berinisial Aiptu S dan Brigadir K sedang dilakukan. Untuk sementara ini, kedua oknum polisi beserta barang bukti yang digunakan dalam penembakan tersebut telah diamankan.
"Untuk kedua korban masih menjalani perawatan di rumah sakit umum dokter Slamet Garut," ucapnya. Rizky suryarandika