Selasa 03 Oct 2017 16:32 WIB

Jokowi Minta Kabinet Kerja tak Buat Gaduh, Ini Respons Gatot

Rep: Santi Sopia/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo (kiri), Menko Polhukam Wiranto (tengah), dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri), Menko Polhukam Wiranto (tengah), dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo merasa tidak ada masalah dengan imbauan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) soal jangan membuat kegaduhan. Menurut Gatot, imbauan Jokowi adalah hal wajar.

"Simak lagi. Presiden tidak menyatakan itu (terkait 5.000 senjata)," kata Panglima TNI kepada awak media usai tabur bunga di Selat Sunda saat rangkaian gladi bersih HUT ke-72 TNI  di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Selasa (3/10).

Gatot menganggap sebagai panglima tertinggi di angkatan darat (AD), angkatan udara (AU) dan Angkatan Laut (AL), kata dia, tak heran Jokowi menyampaikan pernyataan seperti itu. Sebagai kepala pemerintahan, kata dia, Jokowi menyampaikan jangan ada kegaduhan. "Emang jangan ada gaduh, tetapi bekerja dan bekerja," lanjut Panglima.

Sebelumnya, Jokowi mengimbau seluruh jajaran kabinet untuk fokus pada tugas masing-masing dan tidak ada anggota Kabinet Kerja yang membuat masyarakat khawatir dan bingung. Jokowi menyampaikan hal itu dalam rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/10) lalu. Acara tersebut turut dihadiri Panglima TNI.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement