REPUBLIKA.CO.ID, LAS VEGAS -- Kepolisian menemukan 23 pucuk senjata di kamar hotel, lokasi Stephen Paddock (64) berada. Lebih dari 19 senjata api, bahan peledak dan beberapa ribu amunisi kemudian juga ditemukan di rumahnya di Nevada.
Pelaku lantas menyelundupkan puluhan pucuk senjata api tersebut ke dalam hotel. Paddock sebelumnya diketahui telah melakukan check-in tiga hari sebelum peristiwa penembakan terjadi.
Paddock diyakini beberapa kali keluar-masuk kamar untuk menaruh senjata di dalam. Senjata itu kemungkinan disembunyikan di koper bawaanya.
"Dia tidak membawanya sekaligus dan tentu tidak menggunakan bellmen mengangkutnya. Senjata itu dimasukan kedalam koper atau tas golf atau hal serupa agar tidak diketahui," kata mantan polisi Randy Sutton seperti diwartakan Newsweek, Rabu (3/10).
Randy menghabiskan 24 tahun karir kepolisiannya di departemen kepolisian Las Vegas. Dia mengatakan, yang mengejutkan adalah petugas pembersih kamar yang tidak menemukan senjata itu dimanapun saat bertugas.
"Dan saya pikir ini adalah bagian dari proses penyelidikan polisi yang benar-benar harus didalami," tambahnya.
Dia mengatakan, kasus itu menimbulkan pertanyaan tentang tingkat keamanan di hotel. Kepolisian hingga kini masih belum mengungkapkan bagaimana cara pelaku membawa senjata ke dalam kamar. Manajemen hotel juga enggan berkomentar terkait dua hal tersebut.
Profesor hukum UCLA dan ahli hukum senjata, Adam Winkler mengatakan, sebenarnya cukup mudah untuk menyelundupkan senjata ke dalam kamar hotel. Hal itu bahkan bisa dilakukan tanpa terdeteksi keamanan.
"Sebagian besar hotel di Amerika Serikat tidak memiliki detektor logam. Siapa pun bisa masuk ke hotel dengan senjata api tanpa terdeteksi. Senjata api dalam koper juga akan mudah melewati keamanan hotel manapun, "kata Winkler.