REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar telah mencopot Yorrys Raweyai dari posisi Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar. Posisi Yorrys kemudian digantikan oleh Letjen (purn) Eko Wiratmoko. Namun demikian Yorrys yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui terkait pencopotan dirinya.
"Kalau sekarang ini, kita sendiri mau dengar info atau bagimana. Saya sendiri tidak tahu," ujar Yorrys saat dihubungi, Selasa (3/10).
(Baca: Setnov Keluar RS, Golkar Copot Yorrys Raweyai)
Karenanya, ia enggan mengomentari lebih jauh perihal kabar tersebut sebelum mendapat pemberitahuan resmi dari DPP. Namun demikian, jika kabar itu benar, ia menyayangkan sikap sepihak dari DPP tersebut.
"Ngapain kita mau dengar rumor, ya enggak? Begini ini kan partai ini bukan paguyuban, kan ada aturan, masa main pecat-pecat," ujar Yorrys.
Ketua DPP Partai Golkar Aziz Samual mengungkap surat pencopotan tersebut telah secara resmi ditandangani oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham pada Senin (2/10) sore kemarin. Namun demikian, Aziz mengatakan surat tersebut memang belum diberikan kepada Yorrys.
"Mungkin dalam waktu dekat. Hari ini atau besok," ujar Aziz saat dihubungi pada Selasa (3/10).
Menurutnya, Yorrys dicopot karena dianggap telah membuat intrik di internal Partai Golkar. Ia mengatakan pergantian tersebut juga berdasarkan penilaian ketua umum dan pengurus DPP Partai Golkar lainnya.
"Pergantiannya ya itu memang penilaian ketua umum dan pengurus DPP yang melihat arogansinya Pak Yorrys yang melebihi batas terkait partai, juga selama ini kan Pak Yorrys membuat intrik di Partai Golkar yang tidak menguntungkan partai kan," ujar Aziz.
Aziz tidak menampik, arogansi yang dimaksud terkait keinginan sejumlah pengurus DPP yang hendak mendesak Novanto untuk nonaktif dan penunjukan pelaksana tugas. "Salah satunya itu," ujarnya.