REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Pada hari ini, Selasa (3/10), FC Barcelona berencana mengikuti aksi mogok masal. Kegiatan tersebut sebagai upaya protes tindakan keras kepolisian Spanyol saat berlangsungnya referendum wilayah Katalan.
Kubu El Barca tegabung dengan Table for Democray, sebuah kelompok berisi 44 oraganisasi, termsuk di antaranya ada serikat pekerja terkemuka. "Kegiatan klub dihentikan. Tidak ada latihan, baik oleh tim profesional maupun tim muda," demikian pernyataan resmi FC Barcelona, dikutip dari Sky Sport, Selasa (3/10).
Sebanyak 92 orang terluka akibat bentrokan antara polisi dan para pemrotes. Menurut pihak berwenang Katalan, lebih dari 800 lainnya memerlukan bantuan medis.
Presiden Barca, Josep Maria Bartomeu mengatakan keputusan klubnya sebagai sebuah protes terhadap kekerasan. "Dalam konteks ini, kami harus memutuskan semacam tindakan, menunjukkan kemarahan kepada dunia," ujar Bartomeu.
Saat ini, agenda sepakbola memasuki jeda internasional. Itu berarti sebagian besar pemain inti Blaugrana kembali memperkuat negara masing-masing. Penggawa tersisa tak memiliki kegiatan.
Selain Barcelona, dua klub yang juga dari Katalan, Espanyol dan Girona mengambil tindakan serupa. Mereka juga melakukan mogok masal sebagai bentuk protes selama pemungutan suara berlangsung.