REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Proyek revitalisasi kawasan semi pedestrian Malioboro, Yogyakarta, tahap II sampai saat ini sudah selesai sekitar 70-75 persen. Diperkirakan seluruh pekerjaan bakal rampung pada Desember 2017 mendatang.
‘’Kami optimistis akhir tahun ini selesai,’’ kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP dan ESDM) DIY, M Mansyur, di Kepatihan Yogyakarta, Selasa (3/10).
Yang penting, kata dia, pasca revitalisasi tersebut masyarakat bisa memahami untuk sama-sama memelihara kebersihan dan ketertiban di kawasan setempat. ‘’Karena kawasan Malioboro sudah kita bangun dengan uang rakyat sehingga kita harus sama-sama memelihara,’’ ujarnya.
Prinsipnya, kata Mansyur, proyek ini tidak akan menggusur pedagang kaki lima (PKL) , melainkan menata PKL. ‘’Hal ini juga disampaikan Pak Gubernur (Sultan Hamengku Buwono X, red.) sebagaimana pada waktu saya mendamping beliau saat meninjau Malioboro pekan lalu,’’ jelas dia.
Ia menegaskan intinya PKL sama-sama ditata serta ditertibkan supaya Malioboro yang menjadi ikon Yogyakarta akan berkesan bagi seluruh masyarakat DIY dan bahkan luar DIY.
Terkait dengan tanaman yang akan ditanam di kawasan yang saat ini sedang direvitalisasi seperti pohon asam dan pohon gayam serta tanaman perdu, menurut Mansyur, sudah tersedia dan sekarang baru dikuatkan dulu serta didiamkan sekitar tiga pekan.
‘’Supaya pengalaman tahun lalu yakni pohon asam banyak yang mati tidak terulang lagi. Dulu pohon asam dicabut langsung ditanam sehingga mati dan pohonnya kecil. Sekarang pohonnya agak besar dan didiamkan dulu tidak langsung ditanam,’’ jelasnya.