REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta Kaukus Anak Gawang (KAG) lebih lantang mengkampanyekan sepak bola perempuan di Tanah Air. Sebab, kata Imam, sepak bola perempuan belum menjadi fokus utama bagi PSSI.
Imam mengatakan, sejauh ini cuma KAG yang tetap fokus mengkampanyekan sepak bola perempuan setiap tahun. Ia berharap pergerakan KAG lebih masif lagi.
"Ini sudah tahun ketiga. Harapan saya, seharusnya tahun ini bisa lebih besar lagi," kata dia saat menerima KAG di Kemenpora, Jakarta, Selasa (3/10).
Imam melanjutkan, Kemenpora mengapresiasi kegiatan KAG. Hanya, kata dia, sudah waktunya komunitas tersebut menggelar turnamen yang lebih besar lagi dengan memberikan ruang bagi tim-tim sepak bola di luar Jawa.
Sebab menurut catatan dia, selama berkunjung di sejumlah daerah di luar Jawa, animo sepak bola perempuan juga tinggi. "Ke depan, saya harapkan bukan cuma turnamen. Tapi, bisa lebih besar seperti liga," ujar Imam.
KAG merupakan komunitas sejumlah pewarta olahraga, bersama pemerhati sepak bola di Indonesia, dan pengusaha. Komunitas ini sudah empat tahun terbentuk, dan sengaja mengambil sepak bola perempuan sebagai fokus utama kegiatannya.
Sejak 2016, KAG memulai kampanyenya dengan menyelenggarakan turnamen Piala Bengawan. Pada Piala Bengawan I, sejumlah klub sepak bola perempuan di seputar Jawa Tengah berkompetisi. Sementara pada Piala Bengawan II 2017, mempertandingan sejumlah tim perempuan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, serta Jawa Barat.
Piala Bengawan III 2018, Desember mendatang, KAG kembali menggelar turnamen serupa. Kordinator KAG Muhammad Jaenuri mengatakan, pihaknya mencoba menggaet tim-tim sepak bola perempuan dari Jakarta dan Banten.
"Tetapi, jumlah pasti peserta dalam Piala Bengawan III tahun ini, kata Jaenuri belum final. Sebab, inventarisasi peserta masih berjalan," kata dia.
Ada juga tim gabungan dari pemain-pemain perempuan yang belum punya klub. Jaenuri menambahkan, Piala Bengawan III tahun ini pun masih digelar di tempat yang sama, yakni Stadion Sriwedari, Solo.